Segera Copot Nana Sudjana dan Ribut Hari Wibowo dari Posisinya, Bos RPI Beber Fakta Ini

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 24 September 2024 22:23 WIB
Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia (Foto: Dok MI/Aswan)
Fernando Emas, Direktur Rumah Politik Indonesia (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Video kegiatan yang mempertemukan calon gubernur Jawa Tengah, Andika Perkasa dengan Pejabat Gubernur dan Kapolda Jawa Tengah jadi sorotan publik.

Pada video tersebut tampak Andika menyodorkan tangannya untuk menyalam yang ada di hadapannya termasuk kepada Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Nana Sudjana dan Kapolda Irjen Pol Ribut Hari Wibowo.

Namun sangat disayangkan, Nana Sudjana dan Ribut Hari Wibowo tidak menyambut uluran tangan Andika Perkasa. "Patut dipertanyakan moralitas dan etika Nana Sudjana dan  Ribut Hari Wibowo yang tidak menyambut baik uluran tangan Andika," ujar Direktur Rumah Politik Indonesia,Fernando Emas kepada Monitorindonesia.com, Selasa (24/9/2024).

Selayaknya, tambah dia, keduanya berpihak kepada salah satu calon gubernur Jawa Tengah yang juga pernah sama-sama satu korps di Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

"Saya curiga Nana dan Ribut Hari Wibowo sudah berpihak kepada Komjen Pol (P) Ahmad Luthfi sehingga tidak bersikap baik dan ramah kepada Andika," jelasnya.

Jangan sampai sikap Nana dan Ribut Hari Wibowo memberikan contoh yang buruk bagi masyarakat karena dianggap tidak dewasa dalam menyikapi situasi politik di wilayahnya dan dianggap akan menyalahgunakan jabatan untuk memenangkan calon tertentu.

"Saya berharap Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri, Jenderal Pol (P) Tito Karnavian mencopot Nana Sudjana dari posisi Pj Gubernur Jawa Tengah," harapnya.

Begitu juga dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo segera mengganti Ribut Hari Wibowo dari posisi Kapolda Jawa Tengah. "Semua lembaga dan institusi negara harus mendukung pemilu berlangsung dengan jujur dan adil tanpa ada berpihak kepada salah satu pasangan calon kepala daerah," tutupnya.

Topik:

Nana Sudjana Ribut Hari Wibowo Fernando Emas Rumah Politik Indonesia Andika Perkasa