Kualitas Pekerja di Indonesia Dinilai Masih Berkutat di Sektor Mikro
![wisnu](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
wisnu
Diperbarui
14 April 2022 08:52 WIB
![Kualitas Pekerja di Indonesia Dinilai Masih Berkutat di Sektor Mikro](https://monitorindonesia.com/2021/10/umkm-digital.jpg)
Jakarta, MI - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan, kualitas pekerjaan di Indonesia masih berkutat di sektor mikro yang tidak stabil, tidak produktif, dan memiliki pendapatan di bawah UMR.
Dalam hal ini, lanjutnya, Bank Dunia sudah mengingatkan Indonesia untuk menyiapkan lapangan kerja yang lebih berkualitas. "Kita enggak mungkin membiarkan ini terus menerus," kata dia dalam keterangannya, Rabu (13/4).
Maka dari itu, pihaknya ingin membuat UMKM naik kelas, di mana sektor menengah harus menjadi prioritas. Hal ini, kata dia, sebagai upaya meningkatkan kualitas lapangan kerja.
Salah satunya, dia mengaku, pihaknya mula melakukan transformasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ke sektor formal.
[caption id="attachment_409157" align="aligncenter" width="300"] Monitorindonesia.com - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengunjungi ekspo UMKM di Jogjakarta, Senin (14/2/2022). [humas dpd][/caption]Selain itu, berbagai ekosistem disiapkan guna mendorong UMKM naik kelas sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Seperti kemudahan memperoleh izin usaha (Nomor Induk Berusaha/NIB), sertifikat halal, dan izin edar.
Dia menilai pemerintah harus mengoptimalkan kekuatan UMKM dengan meningkatkan produktivitas dan kualitas produk sehingga pendapatan UMKM meningkat serta menciptakan lapangan kerja.
“Hal ini sangat penting dilakukan karena kekuatan ekonomi UMKM masih kurang diperhitungkan saat ini. Padahal, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61 persen dan 97 persen penyerapan tenaga kerja ada di sektor UMKM,” ujar Teten.
Ketika terjadi penurunan lapangan kerja di sektor formal sejak krisis ekonomi tahun 1998, ungkap Menkop, deindustrialisasi terus berlanjut. Situasi ini mendorong UMKM untuk menghadirkan penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Dari situ, usaha mikro menghasilkan paling banyak tenaga kerja.
"Sekarang saya ini nggak mau lagi perbanyak yang mikro, karena realitas sektor mikro hadir disebabkan sektor formal yang tidak berkembang dan deindustrialisasi terjadi,” kata Menteri Teten.
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Nusantara
![Rakernas Apeksi 2024, Pemkot Bekasi Tampilkan Pakaian Adat hingga Batik Anyaman Pengrajin UMKM Karnaval Pada Rakernas Apeksi 2024, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Foto: Doc. Humas Kota Bekasi)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/rakernas-apeksi.webp)
Rakernas Apeksi 2024, Pemkot Bekasi Tampilkan Pakaian Adat hingga Batik Anyaman Pengrajin UMKM
6 Juni 2024 10:24 WIB
Nusantara
![HUT Ke-143 UPT Taman Budaya Jatim, Pemkab Blitar Gelar Pementasan Kresnayana dan UMKM Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri puncak acara HUT ke-143 UPT Taman Budaya Prov Jatim, Pagelaran Festival Kresnayana dan UMKM, di UPT Taman Budaya Gedung Cak Durasim, Surabaya. (Foto: Doc. Kominfo]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/bupati-blitar.webp)
HUT Ke-143 UPT Taman Budaya Jatim, Pemkab Blitar Gelar Pementasan Kresnayana dan UMKM
21 Mei 2024 12:05 WIB