Jumlah Perpustakaan Sekolah Timpang, Komisi X DPR: Gimana Kita Mau Maju

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 17 Januari 2024 13:08 WIB
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah (Foto: Ist)
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah, menyoroti soal sedikitnya jumlah keberadaan perpustakaan sekolah di Indonesia yang dinilainya sangat tak berimbang dan tak akan bisa membuat literasi pendidikan berkembang maju.

Hal itu disampaikan Ferdiansyah saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi X bersama kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang diwakili oleh Plt Endang Aminudin di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (17/1).

Pasalnya, kata dia, jika mengacu pada data Dapodik 2023, jumlah sekolah di Indonesia sebanyak 443,939, sedangkan perpustakaan sekolah 199,597, sementara tenaga pustakawannya hanya 54,763, sedangkan GAP pada perpustakaan sekolah -244,342 dan GAP pada tenaga perpustakaan sekolah -144,834.

"Jadi masih ada sekolah yang belum mempunyai perpustakaan sekolah, ini belum membicarakan kualitas ya. Baru bicara jumlah, kita belum bicara kualitas dari pada kerusakan itu sendiri," kata Ferdi dalam rapat tersebut.

Karena itu, kata Ferdi, menjadi wajar jika literasi pendidikan Indonesia tak mengalami perkembangan yang signifikan.

"Ada GAPnya -244,342 jadi wajar saja literasi enggak akan ngangkat, karena apa ya belum sampe 40 persen ini terjadi," ujarnya.

Untuk itu, Ferdi meminta kepada Plt Perpusnas agar segera memperbaiki kondisi tersebut dan menyamakan jumlah sekolah dengan perpustakaan dan tenaga perpustakaan agar tidak ada lagi GAP atau perbedaan data yang timpang.

"Jadi saudara PLT tentu ini menjadi perhatian, meskipun tadi katanya sudah koordinasi, nanti kita pertanyakan lebih lanjut. Ini dapodik 2023," pungkasnya. "Ini juga yang harus kita perhatikan, gimana kita mau maju," tandas Ferdi. (DI)