Australia Batasi Vaksin AstraZeneca Hanya untuk 60 Tahun ke Atas

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 17 Juni 2021 15:07 WIB
Canberra, Monitorindonesia.com - Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengumumkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca hanya diperuntukkan bagi yang berusia 60 tahun ke atas, Kamis (17/06/2021). Hal tersebut diungkapakan setelah adanya perdebatan perihal pembekuan darah yang terjadi setelah menerima suntikan vaksin AstraZeneca. Australia telah mencatat 3.3 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikaitkan dengan 60 kasus pembekuan darah, dan terdapat dua orang yang telah meninggal, yang mendorong Hunt menetapkan perubahan kebijakan. “Pemerintah mengutamakan keselamatan di atas segalanya.” tutur Hunt kepada para wartawan di Canberra, Kamis (17/6/2021) Petunjuk terbaru diterima hari ini, berdasarkan bukti terbaru yang menunjukkan risiko lebih tinggi bagi mereka dengan kondisi yang sangat langka (thrombocytopenia Syndrome) pada kelompok usia 50-59 tahun. Sebelumnya pada bulan April, pemerintah Australia mengambil tindakan pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk usia di atas 50 tahun. Beberapa negara Uni Eropa telah memberhentikan penggunaan vaksin AstraZeneca bagi masyarakat di bawah usia tertentu, yang biasanya untuk rentang usia 50-65 tahun. Kebijakan tersebut diambil berdasakan kasus yang sangat langka terjadi pembekuan darah terutama bagi anak-anak muda. Hunt mengatakan rekomendasi kebijakan tersebut tidak akan menunda program vaksinasi yang menargetkan semua warga Australia harus menerima suntikan vaksin dosis pertama pada akhir tahun 2021. Pada bulan April yang lalu, Australia telah memperbanyak pesanan vaksin Covid Pfizer sampai 40 juta dosis sementara itu mereka juga telah memesan 25 juta dosis dari Moderna. Australia mengamandemen kebijakan vaksin seiring dengan negara bagian dengan paling padat penduduk sedang berjuang menghadapi kumpulan kasus Covid-19 baru. New South Wales mengatakan sekarang mereka mencata empat kasus lokal covid-19 dengan sumber awal wabah yang belum jelas. “Pada saat ini, kita semua harus lebih waspada,” kata Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian kepada para wartawan di Sydney. Seorang pria berusia 60-an yang bekerja sebagai supir para kru penerbangan internasional terdeteksi terjangkit virus pada Rabu (16/06/2021), kasus pertama di negara bagian tersebut selama lebih dari sebulan. Tes genetik ditemukan bahwa pria tersebut terinfeksi virus varian delta. Varian Delta yang diklasifikasi WHO sebagai salah satu di antara empat varian Covid-19 yang menakutkan karena terbutki penyebarannya lebih gampang, seperti yang terjadi lonjakan wabah di India. Hampir puluhan jalan di Sydney termasuk bioskop di pusat perbelanjaan di tempat wisata terkenal di Bondi dan sebuah supermarket telah dicatat sebagai pusat penyebaran virus. Australia telah berhasil menekan jumlah penyebaran virus sebelumnya dengan penetapan lockdown yang ketat, pencarian jejak yang cepat dan aturan jaga jarak yang ketat. Dilaporkan bahwa total kasusnya di bawah 30,300 infeksi Covid-19 yang terkonfirmasi dan 910 kasus kematian sejak awal pandemik. [Yohana R.J] Sumber : Reuters

Topik:

Australia Vaksin AstraZeneca 60 Tahun ke Atas