Mengenal Oseltamivir, Obat Langka di Masa Pandemi

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 16 Juli 2021 23:41 WIB
Monitorindonesia.com - Oseltamivir menjadi salah satu obat yang langka ketersediannya di masa pandemi ini. Oseltamivir merupakan jenis obat yang kerap digunakan untuk terapi pasien Covid-19 sejak awal virus corona muncul. Akan tetapi, saat ini lima organisasi profesi kedokteran tak lagi memasukkan obat ini dalam standar perawatan pasien Covid-19, diantaranya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Meski demikian, dalam Revisi Protokol Tata Laksana Covid-19 , obat ini masih dipergunakan, hanya saja dimasukkan sebagai terapi tambahan, kriteria diagnosisnya, hanya digunakan jika ada kecurigaan ko-infeksi dengan influenza. Lalu, Oseltamivir merupakan obat apa? Berdasarkan surat resmi yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Oseltamivir adalah obat anti virus yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan infeksi influenza tipe A dan B. Influenza tipe A merupakan virus yang mampu menyerang hewan. Akan tetapi, sering kali virus influenza tipe ini juga menyerang manusia dan bisa menyebabkan kerusakan serius pada sistem pernapasan. Hewan jenis unggas merupakan penyebar utama virus ini pada hewan lain maupun manusia. Influenza tipe A merupakan virus influenza yang sering kali menjadi wabah di negara-negara tropis karena mampu tersebar tidak hanya melalui hewan unggas, tetapi juga melalui kontak antar manusia. Sedangkan Virus influenza tipe B merupakan virus yang hanya ditemui pada manusia. Tipe B memiliki tingkat bahaya yang lebih rendah dibandingkan dengan A, akan tetapi masih memiliki kemungkinan untuk berkembang menjadi virus mematikan. Influenza tipe ini digolongkan tidak memiliki potensi untuk menjadi wabah. Menurut Protokol Tata Laksana Covid-19 yang baru direvisi, obat Oseltamivir dapat ditambahkan pada kondisi di mana pasien dengan Covid-19 dan diduga terinfeksi virus influenza dengan dosis : < 1 tahun: 3 mg/kg/dosis tiap 12 jam > 1 tahun BB < 15 kg: 30 mg tiap 12 jam > 1 tahun BB > 15 kg: 45 mg tiap 12 jam > 1 tahun BB 23-40 kg: 60 mg tiap 12 jam > 1 tahun BB > 40 kg: 75 mg tiap 12 jam Dengan mengonsumsi Oseltamivir, akan ada beberapa efek samping, seperti sakit perut, sakit kepala, diare, mual, muntah dan sulit tidur. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memberikan peringatan terkait penggunaan Oseltamivir pada pengidap gangguan fungsi ginjal, wanita hamil, dan menyusui. Terapi influenza pada dewasa dan anak usia 1 tahun atau lebih yang memiliki gejala influenza tipika, bila virus influnza sedang bersirkulasi dalam lingkungan. Oseltamivir dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya influenza pada dewasa dan anak di atas 13 tahun.

Topik:

pandemi Oseltamivir Obat Langka