Inggris dan AS Tuduh China Terlibat dalam Peretasan Microsoft

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 19 Juli 2021 21:52 WIB
Monitorindonesia.com - Inggris dan AS secara resmi menuduh kelompok peretas berbasis negara China berada di balik eksploitasi sekitar 250.000 server Microsoft Exchange di seluruh dunia pada awal tahun ini. Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, China akan dimintai pertanggungjawaban jika tidak menghentikan 'sabotase siber sistematis' yang terjadi. "Serangan dunia maya itu merupakan pola perilaku yang sembrono" kata Dominic dalam sebuah pengumuman seperti dilansir The Guardian, Senin (19/7/2021). Pada bulan Maret yang lalu, Microsoft menemukan sekelompok peretas mencuri komunikasi email dari sistem yang terhubung ke internet yang menjalankan perangkat lunak bisnisnya. Microsoft kemudian menyebut peretasan itu dilakukan oleh kelompok China bernama Hafnium tetapi tidak mengatakan apakah mereka yakin pemerintah China berada di baliknya. Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC), cabang GCHQ, mengatakan, sangat mungkin bahwa Hafnium dikaitkan dengan negara China. Diyakini, kelompok Hafnium didukung, dipertahankan, dan diarahkan oleh kementerian keamanan negara (MSS) China. Anggota Parlemen Britania Raya, Tom Tugendhat, yang juga pemimpin komite urusan luar negeri mengatakan, penggunaan serangan siber yang dilakukan oleh China “sangat memprihatinkan”. “Kita sangat khawatir dengan penilaian NCSC, 'hampir pasti' bahwa MSS China berada di balik serangan terhadap parlemen Finlandia pada tahun 2020." ujar Tom Tugendhat. Dilaporkan, pihak berwenang Inggris telah menyerahkan berkas kepada pemerintah China dengan informasi lebih lanjut yang membenarkan atribusi mereka. Sumber mengatakan bahwa secara umum, pejabat China cenderung terkejut dan meminta informasi lebih lanjut. Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden disebut sangat tertarik untuk mempertajam perhatiannya kepada China. Pada bulan Juni yang lalu, Biden membujuk NATO, aliansi militer yang terkonsentrasi di Rusia, untuk menyatakan bahwa China akan berisiko secara keamanan. Akan tetapai, Uni Eropa berpendapat berbeda, mereka tidak menyalahkan pemerintah China atas serangan “berbahaya” tersebut, dan hanya mencatat bahwa serangan tersebut dilakukan dari wilayah China untuk tujuan pencurian kekayaan intelektual dan spionase.   Sumber : The Guardian #Inggris dan AS #Inggris dan AS Tuduh China

Topik:

China Inggris Amerika Serikat Microsoft Exchange Dominic Raab