Covid-19 Varian Delta Plus Masuk ke Indonesia, Kenali Gejalanya

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 28 Juli 2021 20:54 WIB
Monitorindonesia.com - Covid-19 varian Delta Plus telah menjadi ancaman baru penularan Covid-19. Pasalnya, varian Delta Plus yang merupakan bentuk mutasi dari varian Delta ini telah telah ditemukan di beberapa negara di dunia. Hindustantimes.com melansir, varian ini telah ditemukan di 12 negara bagian india dengan 49 sampel. Bahkan, negara bagian terbesar ke-3 di India, Maharashtra, melaporkan jumlah kasus tertinggi dari varian Delta Plus. "India telah menyatakannya (varian Delta Plus) sebagai varian yang menjadi perhatian, dengan strain ditemukan di 49 sampel dari 12 negara bagian." tulis Hindustantimes.com , Rabu (28/7/2021). Sementara itu, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Rusia Melita Vujnovic mengatakan, sangat penting melakukan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan untuk menhadapi varian baru ini. "Vaksinasi dan langkah-langkah keamanan seperti mengenakan masker dan protokol kesehatan lainnya sangat penting dalam memerangi varian corona Delta Plus" kata Vujnovic di acara Soloviev Live YouTube, dikutip Rabu (28/7/2021). "Kami perlu melakukan berbagai upaya dalam waktu singkat, jika tidak, akan ada penguncian," sambungnya. Mengapa varian Delta Plus menjadi perhatian? Varian baru virus corona ini, juga dikenal sebagai AY.1, menyebar hampir 60 persen lebih cepat dari pendahulunya, varian Delta. Varian ini juga lebih mudah mengikat sel-sel paru-paru dan menunjukkan resistensi yang lebih tinggi terhadap beberapa obat yang digunakan untuk melawan Covid-19. Dr Raman R Gangakhedkar, mantan kepala ilmuwan epidemiologi dan penyakit menular di ICMR mengatakan, ada dua mutasi bertingkat yang terjadi pada varian Delta, yang merupakan jenis virus corona yang dominan di negara itu hingga saat ini. Mutasi bergradasi ini L452R dan P871R. "Mutasi khusus ini menambah efisiensi transmisi yang lebih tinggi sehingga varian dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lain atau dapat masuk ke dalam sel jauh lebih efisien dibandingkan dengan strain lain yang ada," kata Dr Gangakhedkar, menyebut Delta Plus sebagai salah satu mutasi paling kritis dari virus corona. Apa saja gejalanya? Seperti dilansir Hindustantimes.com, beberapa ahli virologi India mengatakan, varian Delta Plus membawa gejala Delta serta mitranya varian beta. Beberapa gejala tersebut antara lain : Batuk Diare Demam Sakit kepala Ruam kulit Perubahan warna jari tangan dan kaki Nyeri dada Sesak napas Sakit perut Mual Kehilangan nafsu makan. Apakah varian Delta Plus ini sudah sampai ke Indonesia? Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jambi Nirwan Satria mengaku kaget saat mendapatkan kabar varian Delta Plus ditemukan di Jambi. "Jujur kami kaget bahwa varian Delta Plus itu munculnya di Jambi," kata Nirwan dalam konpers mengenai update kondisi dokter oleh Tim Mitigasi IDI yang digelar secara virtual, Rabu (28/7/2021). Sementara itu, Lembaga Biologi Molekular Eijkman mendeteksi tiga kasus varian delta plud di dua wilayah Indonesia. Yakni Mamuju (Sulawesi Barat) dan Jambi. "Sudah ada di Mamuju (Sulawesi Barat) dan Jambi," ujar Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio, dikutip Rabu (27/7/2021).

Topik:

Varian Delta Varian Delta Plus