Covid-19, Amerika Serikat Lampaui 800.000 Kasus Kematian

Surya Feri
Surya Feri
Diperbarui 15 Desember 2021 11:00 WIB
Monitorindonesia.com - Lebih dari 800.000 warga Amerika Serikat telah meninggal karena Covid-19, angka kematian nasional tertinggi yang tercatat dari pandemi global. Itu terjadi ketika AS mencapai 50 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi pada hari Senin (waktu Amerika). Sebagian besar angka kematian yang tercatat adalah mereka yang tidak divaksinasi dan lansia, dan kasus meninggal ini lebih banyak di tahun 2021 dari pada tahun 2020. 100.000 kematian terakhir terjadi hanya dalam 11 minggu terakhir, dan merupakan lonjakan kasus tertinggi. "Gelombang penyakit yang kita hadapi ini akan berlanjut sampai kekebalan tingkat populasi cukup tinggi untuk mencegahnya. Sederhananya, kita belum sampai di sana," kata Dr. Keri Althoff, ahli epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg. Sudah lebih dari 650 hari sejak pasien di Amerika pertama yang meninggal akibat Covid-19 dilaporkan di Seattle, Washington. Sejak vaksin Pfizer suntikan pertama yang disetujui di AS diluncurkan musim dingin lalu, telah tercatat hampir 300.000 lebih kematian. Pada April 2021, dua vaksin lagi yakni Moderna dan Johnson & Johnson dosis tunggal telah disetujui, dan ketiga vaksin tersebut kini tersedia untuk orang dewasa dari segala usia. Total 800.000 kematian melebihi populasi kota-kota seperti Boston atau Washington DC. Hal tersebut berarti hampir dua kali lebih banyak orang Amerika yang meninggal selama pandemi seperti dalam Perang Dunia 2. Jumlah korban tewas di AS kini jauh melebihi negara lain mana pun. Tertinggi berikutnya adalah Brasil, dengan lebih dari 616.000 kematian, dan India, yang memiliki lebih dari 475.000 kematian. Lansia selalu menjadi yang paling rentan, dan meskipun menjadi kelompok yang paling divaksinasi, satu dari 100 orang Amerika di atas usia 65 tahun telah meninggal selama pandemi. Presiden Joe Biden mulai menyebut Covid-19 di AS sebagai "pandemi orang yang tidak divaksinasi". Dr Althoff berpendapat bahwa AS memiliki "banyak hambatan" untuk diatasi. "Kepercayaan pada sains telah berkurang, kepercayaan pada pemerintah telah berkurang, keraguan terhadap vaksin adalah kekuatan yang penting, informasi yang salah merajalela," katanya kepada BBC. "Kita harus melakukan lebih dari sekadar mencoba mendidik, kita harus mencoba dan memahami. Itu membutuhkan komunikasi dan pembangunan kepercayaan." Sumber: BBC #Covid-19 #Amerika Serikat