Koalisi Arab Tewaskan 100 Pejuang Houthi

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 20 Desember 2021 10:37 WIB
Marib, Monitorindonesia.com - Koalisi Arab mengumumkan bahwa telah melakukan 19 serangan udara selama satu hari terakhir dan menewaskan 100 pejuang Houthi dan menghancurkan 14 kendaraan militer di provinsi Marib. Pertempuran sengit antara pasukan koalisi pemerintah dan Houthi pecah pada Sabtu dan Minggu di luar kota Marib, kata pejabat setempat dan laporan media seperti dikutip ArabNews.com, Senin (20/12). Pertempuran terberat tercatat di distrik Juba di wilayah selatan Marib. Di wilayah itu Houthi mengintensifkan serangan dalam upaya untuk menekan pertahanan pemerintah di pegunungan strategis yang menghadap ke bagian kota. Houthi gagal menguasai sebagain teritorial kemarin dan terpaksa mundur setelah menderita kerugian besar, kata para pejabat. Ribuan pejuang dan warga sipil telah tewas sejak Februari ketika Houthi memperbarui serangan untuk merebut kendali kota yang kaya energi itu yang menjadi benteng terakhir pemerintah di utara. Secara terpisah, Duta Besar Iran di ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi, meninggalkan kota itu pada hari Sabtu dengan menggunakan pesawat medis Irak, kata juru bicara gerakan itu dan media lokal. Juru Bicara Mohammed Abdul Salam mengatakan bahwa mediasi Irak yang sukses antara Iran dan Arab Saudi yang membuat evakuasi medis Duta Besar Hassan Erlo berhasil melalui bandara Sanaa, menyangkal laporan media tentang ketegangan antara gerakan dan Iran dan desas-desus bahwa ia terluka dalam serangan udara oleh koalisi Arab. Di Teheran, Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa duta besarnya diterbangkan pulang setelah tertular Covid-19 selama berada di ibukota. Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat bahwa Houthi mengirim permintaan ke koalisi Arab untuk mengizinkan evakuasi duta besar Iran, sebuah langkah yang ditafsirkan sebagai kemungkinan keretakan antara pemberontak Yaman dan Iran. Hassan Erlo, seorang perwira di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, melakukan perjalanan ke Yaman pada Oktober tahun lalu dan kemudian ditunjuk sebagai duta besar Iran untuk Houthi. Pejabat dan ahli Yaman percaya bahwa Erlo yang mengatur serangan mematikan milisi untuk merebut pusat kota Marib dan juga memerintahkan perwira Iran, Irak, dan Lebanon lainnya untuk memberikan bimbingan militer kepada pemberontak.[Yohana RJ]