Brigadir Setyo Tewas Saat Bersihkan Senpinya? Eks Kabareskrim Soroti Hal Ini

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 26 September 2023 03:59 WIB
Jakarta, MI - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Ito Sumardi menilai bahwa pihak kepolisian terlalu cepat menyimpulkan kelalaian korban Brigadir Polisi atau Brigadir setyo herlambang saat membersihkan senjata hingga tertembak mengenai dirinya. “Kalau memang ada petunjuk mengatakan sedang membersihkan, pasti penyidik yang sedang mengolah TKP menemukan alat-alat untuk pembersih senjata,” tutur Ito kepada wartawan, Selasa (26/9). Ito juga menyebutkan bisa saja terjadi kecelakaan karena ada prosedur yang harus dilakukan oleh setiap anggota pemegang senjata pada saat tidak berdinas. Para anggota pemegang senjata harus mengeluarkan selongsong peluru atau magasin dan melakukan pengokangan mengecek apakah ada peluru pada kamar peluru. “Di sini kan kita bisa melihat daripada hasil opsi ini dari mana arah peluru itu masuk ya, sudut masuknya. Kemudian daripada otopsi juga akan melakukan kapan almarhum itu meninggal waktunya," ungkapnya. "Kemudian juga kalau memang senjata itu digunakan oleh yang bersangkutan atau almarhum tentu ada bekas-bekas jelaga, ya jelaga itu seperti semburan mesiu apabila kita melakukan penembakan,” imbuh Ito. Brigadir Setyo sebelumnya ditemukan tak bernyawa dengan luka tembak di rumah dinas Irjen Daniel Aditya Jaya, Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara). Brigadir Setyo Herlambang merupakan pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kaltara, yang ditemukan tewas di dalam kamarnya sekitar pukul 13.10 WITA. Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat menjelaskan bahwa korban yang baru pulang salat jumat, masuk ke kamarnya dan membersihkan senjata api miliknya. "Korban ditemukan bersimbah darah dan di sampingnya tergeletak senjata api jenis HS-9 dengan nomor senpi HS178837 Inventaris Dinas. Dia pulang Jumatan membersihkan senjata api miliknya dia," kata Budi dalam keterangannya, Jumat (22/9). (Wan) #Brigadir Setyo