Penjelasan BMKG Terkait Angin Puting Beliung

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 1 Agustus 2021 06:01 WIB
Monitorindonesia.com - BMKG memberikan penjelasan terjadinya cuaca ekstrim berupa angin puting beliung dengan contoh kasus angin puting beliung yang terjadi di Desa Todoli, Kecamatan Taliabu Barat Laut, Kabupaten Pulau Taliabu. Menurut Prakirawan BMKG, Maulydia Andis Andini, ada 4 faktor penyebab terjadinya angin puting beliung di Desa Todoli yang di lihat berdasarkan  analisis kondisi dinamika atmosfer. "Berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer di atas, secara umum penyebab terjadinya cuaca ekstrim berupa angin puting beliung di Desa Todoli,... dan gelombang tinggi di perairan rute pelayaran Taliabu...pada tanggal 16 dan 17 Juli 2021 disebabkan oleh beberapa faktor parameter cuaca yakni; adanya belokan angin (shearline) pada lapisan ketinggian 3000 feet, SOI yang menunjukkan nilai sebesar +12.5, MJO yang sedang aktif di fase kuadran 4, Nilai OLR negatif." kata Maulydia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (1/8/2021). Maulydia menjelaskan, anomali dan suhu muka laut di perairan sekitar Kabupaten Pulau Taliabu yang cukup hangat dan faktor penyebab terjadinya cuaca ekstrim di Desa Todoli Kec. Taliabu Barat Laut yang paling dominan disebabkan oleh belokan angin (shearline) yang juga didukung oleh faktor-faktor lain yang disebutkan di atas. "Sehingga dari belokan angin ini terjadi perlambatan arus udara dan penumpukan massa udara. Kemudian secara vertikal terbentuk awan konvektif yang menjulang tinggi yang disebut awan Cumulonimbus." kata Maulydia. Pada fase matang (mature stage), lanjut Maulydia, dari awan Cumulonimbus berlangsung adanya arus turun (downdraft) sehingga menimbulkan angin kencang maupun pusaran angin di permukaan baik di darat maupun di laut. Angin kencang di permukaan laut berakibat menyebabkan gelombang tinggi. "Selain itu, di dalam awan tersebut terjadi pergolakan kristal-kristal es yang dapat menembus ke bagian tengah hingga bawah awan dan ketika jatuh ke bumi menjadi hujan, serta terjadi turbulensi." tandas Maulydia.   Sumber: BMKG

Topik:

BMKG Angin Puting Beliung