Ubah Wajah Kawasan Labuan Bajo, Menteri Basuki Targetkan Penataan Marina Selesai Pertengahan November

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 14 Oktober 2021 12:17 WIB
Monitorindonesia.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun sejumlah infrastruktur penunjang pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pekerjaan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk mengubah wajah Labuan Bajo menjadi destinasi wisata berskala internasional yang lebih aman, nyaman dan berkualitas. Salah satu kawasan yang ditata adalah Kawasan Waterfront Pantai Marina, Bukit Pramuka yang terbagi menjadi lima zona. Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), Zona 5 Kampung Ujung. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan penataan kawasan ini selesai pada pertengahan November 2021. “Saya minta tanggal 15 November Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina, Bukit Pramuka ini selesai. Saya harap untuk bisa dijaga kerapihan hasil pekerjaannya,” kata Basuki dalam siaran pers Kementerian PUPR, Kamis (14/10/2021). Saat ini pekerjaan Penataan Kawasan Waterfront Pantai Marina - Bukit Pramuka Zona 1-2 mencapai 95,1persen yang dikerjakan oleh PT. Wika Gedung dan progres Zona 3-5 mencapai 56,18 persen yang dilaksanakan oleh PT. Brantas Abipraya. Menteri Basuki menekankan pentingnya penghijauan di kawasan ini. “Saya minta untuk ditambah lagi tanaman di sini. Tidak perlu ditata secara simetris, di mana ada tempat di situ bisa diberi tanaman. Kita bisa tanam kelapa di sini, nanti kalau ada yang haus bisa petik buahnya,” tambah Menteri Basuki. Di samping itu, Menteri Basuki juga meninjau penaataan kawasan Puncak Waringin, Goa Batu Cermin dan jalan kawasan pariwisata Waecicu. Turut hadir mendampingi Menteri Basuki di Labuan Bajo adalah Direktur Jenderal Cipta Karya, Diana Kusumastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja; Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, Wahyu Kusumosusanto; Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Agus Sosiawan; Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional, Agustinus Junianto; Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTT, Herman Tobo; dan Direktur Utama PT Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, serta arsitek Yori Antar.