Harus Menyebar, Investasi Mulai 2022 Tidak Boleh Lagi Jawa Sentris

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Desember 2021 23:24 WIB
Bali, Monitorindonesia.com - Mulai tahun depan investasi harus menyebar ke seluruh nusantara, jangan hanya bertumpu di Pula Jawa. Pesan ini disampikan Presiden Joko Widodo saat bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dan menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan tahun mendatang tidak boleh lagi bersifat Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris. Sehingga investasi yang masuk tidak hanya di Jawa saja, melainkan juga tersebar ke berbagai wilayah Indonesia. Turut hadir Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Hadir pula Gubernur Bali Wayan Koster. Sedangkan dari Kadin, Ketua Umum Arsjad Rasjid, Ketua Dewan Pertimbangan Anindya Bakrie, Ketua Dewan Usaha Chairul Tanjung, Kepala Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Bambang PS Brodjonegoro, dan Kepala Badan Pengembangan Keuangan Digital Pandu Sjahrir. Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan Kadin Indonesia Bambang Soesatyo mengatakan, tahun ini investasi di Pulau Jawa sekitar Rp 318 triliun atau 48 persen. Sedangkan di luar Jawa Rp 340 triliun atau 51 persen. "Presiden Jokowi menargetkan tahun 2022 Indonesia harus bisa menarik investasi Rp 1.200 triliun. Pemerintah tidak bisa sendirian merealisasikan investasi agar menyebar ke berbagai daerah di luar Jawa. Butuh dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak, terutama dari KADIN," ujar Bamsoet usai menghadiri Rapimnas Kadin. Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, momentum kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G-20 juga harus disambut dunia usaha dengan memaksimalkan sebanyak mungkin peluang ekonomi yang ada. Khususnya mengenai ekonomi digital, serta transisi menuju green economy, green energy, and green tourism. "Terkait green energy, dunia usaha bisa memanfaatkan potensi hidro dari 4.400 sungai yang dimiliki Indonesia. Presiden Jokowi mencontohkan, Sungai Mamberamo di Papua memiliki potensi menghasilkan listrik 24.000 megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11.000 dan 13.000 megawatt. Masih ada ribuan sungai lainnya yang belum termanfaatkan," jelas Bamsoet. ini mengungkapkan, melalui Rapimnas 2021, KADIN akan menyiapkan Road Map Indonesia Emas 2045 dengan menguatkan Empat Pilar KADIN. Terdiri dari Penguatan Kesehatan; Pengembangan Ekonomi Daerah; Kewirausahaan dan Kompetensi; serta Penguatan Internal Organisasi. "Selain menguatkan investasi, KADIN Indonesia bersama Presiden Jokowi juga akan terus mendorong program Ekonomi Kerakyatan yang mengedepankan kerja sama, kolaborasi menciptakan wirausaha sosial, peduli terhadap ekonomi negara, bangsa dan masyarakat. Sehingga bisa menciptakan kemakmuran serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Bamsoet.