Transformasi Kebijakan Ekonomi Jokowi Dipuji

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 3 Januari 2022 14:29 WIB
Jakarta, Monitorindonesia.com - Transformasi kebijakan ekonomi presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mulai menghentikan ekspor bahan mentah mineral ke negara-negara maju diapresiasi. "Transformasi ini merupakan upaya pengalihkan fokus pembangunan struktur ekonomi nasional yang lebih produktif, daripada bergantung pada tingkat konsumsi masyarakat. Saya harus mengatakan ini ide dan political will presiden Jokowi pasca membangun infrastruktur yang sangat brilian," ujar wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin dalam keterangan resminya yang diterima redaksi, Senin (03/1). Dengan membangun manufaktur atau industri pengolahan bahan tambang penting di dalam negeri akan membuka peluang Indonesia menjadi pemain kunci pemenuhan kebutuhan energi global dalam beberapa dekade ke depan. Di samping, kebijakan Jokowi tersebut secara pasti akan menciptakan lapangan kerja yang baru, dengan dukungan infrastruktur yang kian memadai dan terkoneksi. "Dengan diversifikasi produk, akan meningkatkan nilai tambah dan secara pasti memberikan dampak yang berarti bagi posisi neraca dagang Indonesia. Meskipun sedikit banyak akan mengganggu rantai pasok energi global, dan manuai aksi protes negara maju di tengah fenomena energi global," katanya. Dengan demikian, tambah Sultan, rakyat patut berterima kasih, bahwa kebijakan ini menjadi wujud dan cara Presiden Jokowi menjaga marwah dan kedaulatan bangsa dan negara di hadapan negara maju. Presiden Jokowi dalam sambutan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) secara virtual di Jakarta, memastikan bahwa transformasi ekonomi, tidak boleh berhenti. Bahkan reformasi struktural juga tidak boleh berhenti. "Hal ini dikarenakan akan menjadi sebuah basic setelah kita memiliki yang namanya infrastruktur. Tidak boleh lagi meskipun ada transisi, tidak boleh ada lagi kita mengekspor bahan-bahan mentah, raw materials need to stop, udah di-stop," ujar Jokowi.