Terbesar di Jawa, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Surakarta Beroperasi Akhir 2022

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 26 Januari 2022 15:46 WIB
Surakarta, Monitorindonesia.com - PLN siap menyerap listrik sebesar 5 megawatt (MW) yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Surakarta yang berlokasi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan PLTSa Surakarta merupakan bagian dari program pemerintah yang menargetkan pengoperasian 12 PLTSa di seluruh Indonesia. Amanat ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan. Selain PLTSa Surakarta, PLN juga sudah berkontrak dengan PLTSa Benowo di Surabaya sudah COD di bulan Maret tahun lalu. Kemudian dengan PLTSa Sunter, Jakarta yang dalam tahap pemenuhan prasyarat kontrak. "Kami mendorong PLTSa di Surakarta selesai seuai target. Nantinya ini akan menjadi benchmark bagi 10 lokasi lainnya. Sampah memiliki nilai tambah apabila diubah menjadi energi," ujar Arifin. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLTSa berkapasitas 5 megawatt (MW) ini menggunakan bahan bakar sampah yang dikelola masyarakat. Memanfaatkan teknologi gasifikasi plasma, sampah rumah tangga yang menjadi masalah lingkungan bisa diolah menjadi bahan baku listrik yang ramah lingkungan. Meskipun melalui proses pembakaran, namun tidak mencemari lingkungan karena gas yang dihasilkan dari proses ini bebas bahan kimia maupun kandungan lainnya yang berbahaya. "Pembangunan PLTSa Surakarta paling urgent dan menjadi fokus perhatian sebab proyek ini menjadi langkah dalam mencapai net zero emission di 2060," ujar Darmawan. Darmawan menjelaskan, konstruksi proyek senilai Rp330 miliar sudah mencapai 67,84 persen. Ditargetkan sudah bisa beroperasi penuh pada Desember 2022. PLN dan pengembang PLTSa Putri Cempo yaitu PT Solo Citra Metro Plasma Power telah sepakat harga listrik 13,35 sen dolar AS per kwh atau setara Rp 1.800 per kWh. Sebagai pembeli, PLN siap menyerap listrik untuk disalurkan ke masyarakat. "PLN all out mendukung sisi teknis dan kebutuhan-kebutuhan pembangunannya," tambah Darmawan. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan melalui PLTSa ini, Pemkot Surakarta mampu mengolah 545 ton sampah per hari untuk didistribusikan ke PLTSa. Dengan menggunakan incinerator, energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran sampah tersebut untuk menggerakan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Pemkot Solo juga mendukung dari sisi pengadaan lahan untuk mempercepat selesainya PLTSa. "PLTSa ini juga menjadi pilot project Pemkot agar juga bisa menciptakan lingkungan yang sehat di Surakarta," ujar Gibran. [tar]

Topik:

PLN pltsa