PLN Serap Listrik Swasta dari 2 Pembangkit Minihidro di Lampung

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 26 Maret 2022 12:34 WIB
Jakarta, MI - Upaya PLN mendorong pengembangan energi baru terbarukan terus berlanjut. Salah satunya dengan menyerap listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kukusan-2 berkapasitas 5,4 megawatt (MW) dan PLTM Sukarame 7 MW. Hal ini ditandai dengan pembelian listrik PLTM Kukusan-2 5,4 MW oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung dengan PT Arkora Energi Baru, serta financial closing PLTM Sukarame 7 MW antara PLN UID Lampung dengan PT Lampung HydroEnergy. Penandatanganan dilakukan di sela perhelatan Energy Transition Working Group (ETWG) G20 di Yogyakarta. "Komitmen PLN untuk energi bersih bukan hanya ucapan, tapi kami tunjukkan dengan langkah nyata. Salah satunya dengan kesiapan kami menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit EBT milik pengembang listrik swasta," ungkap Dirut PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis , Sabtu (26/3/2022). Melalui kesepakatan yang diteken dari dua PLTM tersebut, di Provinsi Lampung porsi EBT dalam bauran energi menjadi 45 persen pada 2025. "Di samping meningkatkan bauran EBT, saat beroperasi kedua PLTM ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 75,32 GWh/tahun yang dapat melistriki 56.500 rumah tangga di Lampung," terang dia. Adapun, PLTM Sukarame 2x3.5 MW berlokasi di Kab. Lampung Barat sementara PLTM Kukusan 2x2.7 MW Berlokasi di Kab. Tanggamus. Darmawan menambahkan selain ramah lingkungan, pembangkit EBT ini juga memberikan kontribusi efisiensi penyaluran listrik melalui penurunan BPP Pembangkit hingga 9,3 persen. Gerak cepat mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT terus dilakukan. Misalnya saja pada 2022, PLN menargetkan pembangkit EBT dengan total kapasitas 648 MW bakal beroperasi. Hal ini merupakan bentuk upaya untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G20 di Indonesia. [iwah]

Topik:

PLN pltm ETWG