BPH Migas Diminta Perketat Penyaluran BBM Subsidi

wisnu
wisnu
Diperbarui 15 April 2022 05:23 WIB
Jakarta, MI - Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi memperketat pengawasan penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi. Pasalnya, banyak oknum dari berbagai lapisan masyarakat yang melakukan penimbunan di tengah tingginya harga minyak dunia. "Kami itu, Pertamina bertugas memastikan agar pasokan BBM itu aman. Nah untuk mengantisipasi semisal kelangkaan, dalam hal ini tugas BPH Migas harus diperkuat lagi pengawasannya, sebab disparitas harga keekonomian BBM dengan BBM bersubsidi cukup jauh, rawan ada penimbunan bahkan mungkin penyelundupan," ujar kata Ketua SPPSI Jakarta Muhamad Anis, Kamis (14/4). Terlebih, tidak sedikit mobil truk dan mobil lainnya yang dimodifikasi tangkinya sehingga mereka bisa melakukan penimbunan, dia juga meminta mobil-mobil truk industri besar dilarang menggunakan solar bersubsidi. [caption id="attachment_419968" align="aligncenter" width="300"] Pembelian BBM melalui jerigen (Foto: Ilustrasi)[/caption] "Jadi harus dipastikan BBM termasuk elpiji subsidi dipergunakan oleh masyarakat yang berhak. Karena masih ada mobil-mobil kelas menengah ke atas yang beli BBM subsidi (Pertalite/Biosolar). Ada juga masyarakat yang beli pakai jerigen untuk mereka jual kembali ke pengecer dengan harga lebih tinggi,” ujar dia. "Solar merupakan BBM Subsidi yang ada kuota jumlahnya dari pemerintah. Namun meskipun solar sudah over kuota hingga 11 persen, Pertamina akan tetap menyediakan di SPBU," tuturnya.