Menkeu Prioritaskan Anggaran Kesehatan Non-Covid-19 Tahun Depan

wisnu
wisnu
Diperbarui 15 April 2022 06:23 WIB
Jakarta, MI - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, pihaknya akan menganggarkan anggaran kesehatan dalam penyusunan APBN 2023, tetapi tidak berkaitan dengan penanggulangan Covid-19. "Karena tahun depan diperkirakan Covid-19 tidak lagi menjadi faktor, maka belanja kesehatan untuk non-Covid-19 akan menjadi lebih penting," kata Sri Mulyani dikutip, Kamis (14/4). Anggaran kesehatan, lanjut Menkeu, termasuk dalam salah satu prioritas pada tiga tahun terakhir ini. Karena pandemi Covid-19 yang belum berlalu, anggaran kesehatan meningkat pada 2020 menjadi Rp172 triliun, dari sebelumnya hanya Rp113 triliun, dengan porsi sebanyak Rp52,4 triliun di antaranya untuk penanganan Covid-19. Kemudian pada 2021, anggaran kesehatan melonjak menjadi Rp312 triliun, di mana Rp190 triliun di antaranya untuk penanganan Covid-19 termasuk pengadaan vaksin. [caption id="attachment_422058" align="aligncenter" width="300"] Data kasus covid-19 secara nasional. (Ist)[/caption] "Dan untuk tahun 2022 ini, diperkirakan belanjanya mencapai Rp255 triliun, di mana Rp116,4 triliun adalah untuk Covid-19," kata Menkeu. Pemerintah memperkirakan belanja kesehatan untuk non-Covid pada tahun ini sebesar Rp139 triliun, kemudian akan dinaikkan menjadi Rp155 triliun sampai Rp193,7 triliun pada APBN 2023. Peningkatan anggaran untuk non-Covid-19 ditujukan untuk mendukung reformasi di bidang kesehatan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, terutama dalam memberikan jaminan kesehatan nasional. Selain itu, anggaran juga difokuskan untuk meningkatkan kesiapsiagaan kesehatan, mendukung pembangunan sarana dan prasarana kesehatan terutama di daerah, melakukan peningkatan layanan kesehatan dan penurunan stunting atau kekerdilan.