IAW Desak Transparansi Proyek SIAP Kemenkeu

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 9 Juli 2024 09:31 WIB
Iskandar Sitorus (Foto: Dok MI)
Iskandar Sitorus (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Indonesian Audit Watch (IAW) menyoroti proyek pengadaan teknologi informasi (IT) bernama Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang didanai triliunan rupiah sejak 2019.

Ketua pengendali proyek tersebut, Iwan Djuniardi, menjadi fokus kritik dari Sekretaris Pendiri IAW, Iskandar Sitorus.

Proyek SIAP, yang awalnya mengacu pada model sukses di Peru, dijanjikan mampu mendongkrak penerimaan pajak hingga 200%.

Namun, karena berbagai keterlambatan, Iwan mendapat julukan "marketing terbaik" untuk pengadaan IT yang belum juga rampung.

IAW menyebut bahwa anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI), yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI, seharusnya bisa dengan lugas menjelaskan alasan keterlambatan proyek ini.

Terlebih, sejak perencanaan hingga implementasinya, proyek ini berafiliasi dengan pemerintah.

Dengan masa kerja Sri Mulyani yang semakin mendekati akhir, kekhawatiran bahwa proyek ini akan mangkrak semakin besar.

Iskandar Sitorus bahkan mempertanyakan komitmen Sri Mulyani terhadap proyek ini.

"Ibu Sri Mulyani Indrawati, kok mau sih membiarkan proyek SIAP yang tidak siap-siap tersebut? Kami tetap akan mencermati ketidaksiapan proyek SIAP itu," tegasnya dikutip pada Selasa (9/7/2024).

Keterlambatan proyek SIAP ini mengundang kekhawatiran akan efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara.

IAW terus mendesak agar ada transparansi dan akuntabilitas dalam pengerjaan proyek ini, mengingat dana yang sudah digelontorkan tidaklah sedikit.

Sri Mulyani diharapkan segera memberikan klarifikasi dan langkah konkret untuk menyelesaikan proyek SIAP, guna menghindari potensi kerugian lebih lanjut dan memastikan target peningkatan penerimaan pajak tercapai sesuai harapan awal.