Pembangkit Terapung Pertama Buatan Indonesia Resmi Beroperasi di Ambon

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 15 April 2022 08:08 WIB
Jakarta, MI - PLN mengoperasikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1. Pembangkit berkapasitas 60 megawatt ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon dan Maluku. Proyek pembangkit terapung senilai Rp 997 miliar tersebut ditangani anak usaha PLN, yakni PT Indonesia Power yang berkolaborasi dengan BUMN galangan kapal, PT PAL. Dirut PLN Darmawan Prasodjo mengatakan BMPP Nusantara 1 mampu menopang kelistrikan Ambon dan menghadirkan kemandirian energi nasional. Sebelumnya sistem kelistrikan Ambon ditopang salah satunya oleh pembangkit listrik di atas kapal LMVPP berkapasitas 54 MW yang disewa dari luar negeri. "Kebutuhan di Ambon saat ini 63,7 MW. Sekarang kita sudah punya sendiri dan produk kita sendiri. Kita sudah satu langkah lagi ke depan dalam membangun pondasi kemandirian energi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan yang diterima pada Jumat (15/4). BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030. Ini merupakan tipe pembangkit revolusioner. MPP dicanangkan memenuhi pasokan listrik dalam waktu singkat dan bersifat sementara. MPP juga bisa dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, khususnya pada remote area atau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur. Direktur Produksi PT PAL, Iqbal Fikri menjelaskan kolaborasi antara PAL dan PLN merupakan kontribusi putra-putri bangsa untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi semua masyarakat. Iqbal merinci, selain kelebihan bisa mobile, BMPP Nusantara juga memiliki ketahanan cukup lama. Memakai teknologi khusus, PT PAL merancang BMPP Nusantara untuk bisa mengapung diatas air dengan minim risiko. "Kapal ini bisa tahan sampai 20 tahun ke depan, tetap akan andal memasok kelistrikan khususnya untuk masyarakat daerah remote," ujar Iqbal. Kedepan, PLN dan PT PAL mengembangkan BMPP Nusantara 2 dan 3. Dengan beroperasinya 3 BMPP ini maka PLN akan mengoperasikan pembangkit Listrik di atas kapal dengan kapasitas 150 MW. Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail mengapresiasi langkah PLN dan kolaborasinya bersama PT PAL dalam memberikan akses listrik yang andal bagi masyarakat Maluku. Menurut dia, dengan kehadiran listrik yang prima mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Geliat investasi di Indonesia Timur saat ini juga sangat besar sehingga perlu didukung pasokan listrik yang andal. "Kolaborasi ini sangat kami apresiasi. Dengan kehadiran BMPP Nusantara 1 bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan iklim investasi di Indonesia Timur, khususnya di Maluku," ujar Murad. [iwah]

Topik:

PLN