Ribuan Hunian Sementara Korban Erupsi Semeru Mulai Dialiri Listrik

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 21 April 2022 15:45 WIB
Jakarta, MI - PLN menggelontorkan Rp5,1 miliar untuk menerangi ribuan hunian sementara korban erupsi Gunung Semeru yang terletak di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. "Kami terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan agar nantinya saat hunian sementara di lokasi yang baru telah selesai digarap, sambungan listrik juga dapat segera dialirkan," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Lasiran, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (21/4). Ia merinci dari total dana tersebut, sebesar Rp 4,8 miliar dialokasikan untuk pembangunan jaringan listrik bagi 2.000 pelanggan dan Rp 276,87 juta untuk sambungan listrik pada 250 rumah pelanggan yang tinggal di Huntara pasca erupsi. Pembangunan jaringan listrik ini disuplai dari penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang tegangan menengah, 133 tiang tegangan rendah, 3.158 kilometer sirkuit jaringan saluran udara tegangan menengah (SUTM), jaringan saluran udara tegangan rendah (SUTR) sepanjang 6,447 kms serta 7 unit gardu distribusi. "Saat ini telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 sepanjang 2,048 kms dan telah tersambung ke 250 hunian sementara," ungkap dia. Selain itu, PLN pun menawarkan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk menggunakan limbah sisa pembakaran batu bara atau fly ash & bottom ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur ribuan hunian sementara sebagai relokasi pengungsi korban erupsi Gunung Semeru. Material ini kemudian bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi/luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi huntara oleh pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang jika dirasa dibutuhkan. Sebelumnya, PLN Group telah membangun jalan beton FABA K300 sepanjang 350 meter yang terdiri dari 60 persen FABA, 9% semen, 14% pasir, 13% kerikil dan 4% air untuk akses menuju ke lokasi ribuan hunian sementara. [iwah]