Cabai Rawit Domba Tembus Rp120 Ribu, Harga Bawang Juga Ikut Naik

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 23 Juni 2022 12:28 WIB
Probolinggo, MI - Sejumlah pedagang di pasar niaga tradisional Kota Probolinggo, Jawa Timur mengeluhkan tingginya harga cabai rawit. Harga cabai rawit domba super bahkan kini mencapai Rp120 ribu per kilogram. Kondisi tersebut membuat pendapatan para pedagang sayuran di pasar niaga tradisional mengalami penurunan. Salah satu pedagang di Pasar niaga tradisional, Holifah (56) mengungkapkan, untuk cabai rawit merah atau jenis domba sudah lama ini naik. Awalnya hanya Rp 70 sampai 80-100 ribu per kilogramnya kini menjadi Rp 120 ribu. “Sudah lama, ada sekitar satu bulan naiknya. Saya tidak mengetahui betul penyebab naiknya harga cabai saat ini,” ungkapnya, Kamis (23/6). Di tempat yang beda Ermi (46) tahun juga pedagang bawang mengatakan, bahan pokok lainnya juga ada yang ikut naik. Seperti bawang merah saat ini Rp 50-58 ribu per kilogram tergantung kwalitas bawangnya, dari sebelumnya Rp40 ribu," terangnya. Selain itu, harga tomat juga ikut naik. Saat ini per kilogramnya sampai Rp 20 ribu, dari sebelumnya Rp 10 ribu,” tutur Liati, pedagang tomat. Holifah mengaku, kenaikan harga bahan pokok kali ini merupakan yang tertinggi. Pasalnya, pada saat hari raya Idul Fitri juga kemarin tidak begitu tinggi kenaikannya. “Kalau lebaran kemarin itu paling sampai Rp 90-100 ribu kenaikannya. Sedangkan saat ini kan jauh,” ucapnya. Holifa menambahkan, ia tidak mengetahui penyebab naiknya harga beberapa bahan pokok, seperti cabai rawit yang makin pedas saat ini. “Barang masih banyak dari bandar masih aman, tapi harganya yang mahal. Biasanya kalau harga naik itu barangnya tidak ada. Tapi ini barang ada, namun harga tetap mahal,” terangnya. Holifa berharap kepada pemerintah, agar dapat memperhatikan harga bahan pokok saat ini. “Pasalnya, jika kenaikan harga ini dibiarkan lama, maka para pedagang dan pembeli juga akan merugi,” pungkasnya. Sementara itu, Sumila salah satu pembeli mengakui, harga cabai semakin tidak bisa diprediksi. Kondisi tersebut membuatnya mengurangi pembelian cabai untuk keperluan di rumah. “Mahal banget, jadi mikir dua kali sekarang kalau mau beli banyak-banyak,” ujar Sumila. (Yuliono)

Topik:

-