UMKM Lombok Tengah Ekspor Kreasi dari Limbah Daun Nanas ke Eropa

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 28 Juni 2022 01:21 WIB
Lombok Tengah, MI - PLN terus mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil menengah (UMKM) go internasional dengan memberikan pendampingan juga dukungan berupa mesin elektrik pengolah limbah daun nanas. Pinallo, sebuah industri kecil menengah (IKM) pengolah limbah daun nanas menjadi produk berkualitas tinggi dengan melibatkan masyarakat lokal Nusa Tenggara Barat (NTB), kini tengah berkembang. IKM Binaan PLN ini menghasilkan produk kerajinan berkualitas internasional dari olahan limbah daun nanas dan telah menembus pasar Eropa. Refa Purwati, Senior Manager Keuangan, Komunikasi dan Umum PLN NTB menjelaskan, pihaknya menyalurkan mesin ekstraksi ke Pinallo dua kali sejak 2020. Mesin ini membuat proses pengolahan limbah daun nanas menjadi lebih efektif dan efisien. Mesin elektrik menghemat banyak proses kerja dan biaya ketimbang dilakukan secara manual. Pendiri Pinallo, Siti Aisyah mengungkapkan omsetnya saat ini Rp25 juta per bulan. “Mesin ekstraksi sangat membantu proses pengolahan sampah organik ini,” tutur Aisyah, Senin (27/6). Aisyah menjelaskan, kerajinan mereka juga dinikmati oleh pangsa pasar di Jawa, Sulawesi, Bali, hingga Eropa, yakni Italia, Slovenia, dan Belanda. Pinallo sangat variatif, seperti dompet, tas, jaket, pouch, baju, dan beberapa kreasi lainnya. Semua produk dihasilkan dengan memanfaatkan limbah daun nanas secara tepat guna. Ia sekaligus menciptakan lapangan kerja khususnya bagi para ibu rumah tangga. Dengan pendampingan, Pinallo mengajari para ibu membuat kerajinan dari serat daun nanas. Sejauh ini, Pinallo berhasil memberdayakan 18 ibu rumah tangga di sekitar Lombok Tengah. Sedangkan bantuan mesin ekstraksi PLN pertama diserahkan tahun 2020 dengan nilai Rp110 juta. Adanya perkembangan usaha dan permintaan pesanan yang meningkat, PLN kembali menyalurkan mesin senilai Rp200 juta tahun ini. [iwah] #umkm #umkm

Topik:

UMKM PLN kreasi limbah daun nenas