Miliarder Kripto Kehilangan Harta Hingga Rp 1.808 Triliun

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 27 Desember 2022 13:48 WIB
Jakarta, MI - Miliarder kripto mengalami kerugian USD 116 miliar atau setara dengan Rp 1.808 triliun (asumsi kurs Rp 15.593 per dolar AS). Dikutip dari Cointelegraph, Selasa (27/12), bear market dan gelombang kebangkrutan di industri kripto menghabiskan USD 116 miliar dari kantong para pendiri dan investor dalam sembilan bulan terakhir, menurut perkiraan terbaru dari Forbes. Kerugian tersebut mewakili ekuitas pribadi kolektif dari 17 orang miliarder, dengan 15 orang kehilangan lebih dari setengah kekayaan mereka sejak Maret tahun ini. Akibatnya, 10 nama dihapus dari daftar miliarder kripto. Salah satu kerugian besar dikaitkan dengan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ). Pada Maret, 70 persen sahamnya di bursa kripto bernilai USD 65 miliar, tetapi sekarang bernilai USD 4,5 miliar. Adapun CEO Coinbase Brian Armstrong memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar, turun dari USD 6 miliar pada Maret. Kekayaan salah satu pendiri Ripple, Chris Larsen, berkurang dari USD 4,3 miliar menjadi USD 2,1 miliar, sementara Cameron dan Tyler Winklevoss dari Gemini, bernilai USD 4 miliar pada Maret, tetapi sekarang masing-masing bernilai USD 1,1 miliar. Di antara mereka yang kehilangan status miliarder adalah salah satu pendiri FTX Sam Bankman Fried dan Gary Wang, yang kekayaannya pada Maret masing-masing bernilai USD 24 miliar dan USD 5,9 miliar, dan USD 0 pada Desember. Kekayaan USD 3,2 miliar dari Barry Silbert, pendiri dan CEO Digital Currency Group, juga hilang akibat gelombang menular yang disebabkan oleh runtuhnya FTX, menurut Forbes. Sementara itu, di antara mantan miliarder juga terdapat nama Nickel Viswanathan dan Joseph Lay dari perusahaan perangkat lunak kripto Alchemy, Devin Finzer dan Alex Atallah dari OpenSea, Fred Ehrsam dari Coinbase, pendiri Microstrategy Michael Saylor, dan pemodal ventura Tim Draper. Bear market terhadap cryptocurrency tidak mungkin segera berakhir, karena krisis FTX telah menghalangi kepercayaan investor dan menciptakan krisis likuiditas di seluruh industri, menurut laporan Cointelegraph. Akibatnya, penurunan pasar diperkirakan akan berlangsung hingga akhir 2023.

Topik:

Miliarder Kripto Kripto