Rupiah Melemah Lagi Nyaris Rp 16.000, BI Salahkan AS

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 1 November 2023 15:14 WIB
Mata Uang Dollar Amerika ( Foto Pixabay )
Mata Uang Dollar Amerika ( Foto Pixabay )

Jakarta, MI - Penguatan rupiah (Rp) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terputus di awal November. Karena berbagai kondisi, rupiah berbalik melemah, hingga dolar AS kembali mendekati level Rp16.000. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan kemarin. Pada perdagangan Selasa (31/10), rupiah ditutup menguat 0,03% ke posisi Rp 15.880/US$1.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ada diposisi Rp15.940/US$ atau melemah 0,38% pada perdagangan Rabu pagi (1/11/2023) pukul 09:05 WIB. Pada pukul 13.00 WIB, rupiah bertengger di Rp15.914/US$.

“Situasi ini disebabkan oleh perkembangan ekonomi AS baru-baru ini,” kata Edi Susianto, kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Rabu (1/11).

Antara lain, data tenaga kerja meningkat menjadi sinyal inflasi masih tetap tinggi. Hal ini memperkuat keyakinan suku bunga acuan AS akan naik lagi pada November ataupun Desember 2023. "Diduga the fed akan memberikan tone yang hawkish," jelasnya

The Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada pertemuan September lalu, tetapi bank sentral AS tetap memberi sinyal bahwa suku bunga akan naik lagi tahun ini. (Ran)