Rupiah Tembus Rp16.775 per Dolar AS, BI Kerahkan Jurus Stabilisasi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 26 September 2025 10:24 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Dok MI)
Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang kini menembus level Rp16.700 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, bank sentral menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, termasuk di pasar domestik melalui instrumen spot, domestic non-deliverable forward (DNDF), dan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

Tak hanya di dalam negeri, BI juga melakukan intervensi di pasar internasional, termasuk Asia, Eropa, dan Amerika, melalui instrumen non-deliverable forward (NDF).

"Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF," kata Perry di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

BI optimistis langkah-langkah yang ditempuh mampu menjaga kestabilan rupiah agar tetap sejalan dengan nilai fundamentalnya.

BI juga mengimbau para pelaku pasar untuk bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar rupiah dapat tercapai dengan baik.

Dalam beberapa hari terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak di kisaran Rp16.600-Rp16.700 per dolar AS. Rupiah sempat menyentuh level Rp16.500-an pada Selasa pagi (23/9/2025), namun kembali melemah ke level Rp16.600-an pada sesi berikutnya.

Pada pembukaan perdagangan Jumat di Jakarta, rupiah dibuka melemah 26 poin atau 0,15 persen ke level Rp16.775 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.749 per dolar AS.

Sepanjang pekan ini, rupiah masih berada dalam tren pelemahan. Jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan Jumat pekan lalu, rupiah sudah terkoreksi sekitar 1,23 persen. Sementara terhadap posisi pembukaan Senin (22/9/2025), tercatat melemah sekitar 0,85 persen.

Topik:

bank-indonesia rupiah-melemah dolar-as