Mata Uang Asia Termasuk Rupiah Ditutup Melemah
![Rendy Bimantara](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![Mata Uang Asia Termasuk Rupiah Ditutup Melemah Mata Uang Yuan China (Foto: Reuters)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/4e53a8a2-04a8-4cd7-abc4-81a51f467c0a.jpg)
Jakarta, MI - Mayoritas mata uang Asia ditutup melemah. Sementara itu indeks dolar terpantau menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (22/11).
Mata uang rupiah ditutup melemah Rp15.575 di hadapan dolar AS, Yen Jepang turun 0,55%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Singapura melemah 0,21%, dolar Taiwan melemah 0,91%.
Kemudian won Korea turun 0,88%, peso Filipina melemah 0,22%, yuan China melemah 0,12%, ringgit Malaysia melemah 0,63%, dan bath Thailand melemah 0,09%. hanya rupee India yang berhasil menguat sebesar 0,04%.
Investor juga sangat berhati-hati dengan pengumuman ekonomi yang akan datang. Mereka menunggu pernyataan musim gugur dari Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt di House of Commons, yang dapat memberikan arahan lebih lanjut untuk pasar mata uang.
Pada sidang Treasury Select Committee pada hari Selasa, gubernur Bank of England Andrew Bailey menekankan bahwa suku bunga tinggi yang berkelanjutan diperlukan untuk menangani kekhawatiran inflasi yang terus berlanjut. Beberapa investor mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter lebih awal.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurohman mengatakan pemerintah sedang mewaspadai perekonomian China. Kondisi perekonomian China saat ini tengah mengalami perlambatan.
China merupakan salah satu negara yang punya hubungan kuat dengan Indonesia sebagai mitra dagang. "Ini juga diperkirakan akan mengalami perlambatan dan ini perlu kita waspadai karena 20 persen ekspor kita ke China," kata Abdurohman dalam seminar Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11).
Dia menjelaskan bahwa melemahnya sektor properti dan penurunan investasi asing langsung (FDI) berdampak pada perlambatan perekonomian China yang terus-menerus. Kedua sektor ini merupakan kekuatan utama ekonomi China, dan pelemahan keduanya berpengaruh amat signifikan.(Ran)
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga Anthony Budiawan. [Dok MI]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/anthony-budiawan-1.webp)
Pakar Ekonomi ke Tim Prabowo, Hati-hati dengan "Jebakan Batman" Sri Mulyani dan Airlangga
27 Juni 2024 00:38 WIB
![Komisi XI Minta BI Berikan Penjelasan ke Masyarakat Soal Merosotnya Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS Komisi XI gelar Rapat Kerja dengan Gubernur Bank Indonesia (BI). (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/komisi-xi-gelar-rapat-kerja-dengan-gubernur-bank-indonesia-bi-foto-midhanis.webp)
Komisi XI Minta BI Berikan Penjelasan ke Masyarakat Soal Merosotnya Nilai Tukar Rupiah ke Dollar AS
24 Juni 2024 13:30 WIB
![Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tanggung Jawab Pemerintah dan Otoritas Monoter Rupiah dan Dolar (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/kurs-rupiah-terhadap-dolar.webp)
Ekonom Sebut Pelemahan Rupiah Tanggung Jawab Pemerintah dan Otoritas Monoter
23 Juni 2024 23:48 WIB
![Sri Mulyani Mengatakan The Fed dan Faktor Global Penyebab Kurs Rupiah Merosot: Ngawur dan Panik Sri Mulyani Indarwati (Foto: Istimewa)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/menteri-keuangan-sri-mulyani-indrawati-foto-ist.webp)
Sri Mulyani Mengatakan The Fed dan Faktor Global Penyebab Kurs Rupiah Merosot: Ngawur dan Panik
22 Juni 2024 13:26 WIB