Bank Dunia Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Suram

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 15 Desember 2023 07:49 WIB
Pintu Masuk World Bank di Washington DC (Foto: Istock)
Pintu Masuk World Bank di Washington DC (Foto: Istock)

Jakarta, MI - Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap positif di kisaran 5% di sisa tahun ini. Namun, pertumbuhannya diperkirakan akan sedikit menurun sebesar 4,8% di 2024 mendatang.

Namun, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia tetap berada di posisi yang menarik.

“Indonesia tetap menjadi the bright spot dalam perekonomian dunia. Pertumbuhan PDB, Indonesia didukung oleh pulihnya konsumsi swasta, yang pada gilirannya mendorong sektor jasa, khususnya transportasi, komunikasi dan pariwisata,” kata Country Director World Bank Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen dalam pidato peluncuran Laporan IEP edisi Desember 2023, Rabu (13/12).

Satu menjelaskan, kinerja ekonomi yang positif ini didukung defisit transaksi berjalan dan anggaran yang kecil, utang publik yang rendah, cadangan devisa yang memadai, serta pembiayaan eksternal yang stabil.

Namun, Bank Dunia mengingatkan bahwa pemerintah harus memperhatikan berakhirnya booming komoditas dan kemungkinan kenaikan suku bunga global yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

“Kondisi ini dapat membatasi ruang gerak kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk di Indonesia,” jelas Satu.

Presiden Joko Widodo mengatakan untuk target pertumbuhan ekonomi tahun 2024 di angka 5,1 persen hingga 5,7 persen dibutuhkan realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun.

Ia menjelaskan bahwa realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun bukanlah hal yang gampang dengan situasi dunia saat ini yang tidak mendukung. Tetapi Jokowi meyakini kerja keras atas semua pihak bisa menyelesaikan target tersebut.

"Bukan hal yang gampang dengan situasi dunia sekarang yang tidak mendukung, tetapi saya meyakini kerja keras kita semunya akan bisa menyelesaikan target investasi yang kita buat ini Rp1.650 triliun," kata Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023, Jakarta, Kamis (7/12).

Jokowi menceritakan bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dan membaik tanpa bantuan investasi pada tahun 2022 dan 2023. Dia mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada investasi.

"Kita harus bersaing, berkejar-kejaran dengan negara lain yg juga mengejar investasi. Tapi yang paling penting saya kira pelayanan kepada investor itu yg terus diselesaikan, kalau ada keluhan segera selesaikan, kalau ada masalah segera selesaikan, mereka akan merasa terbantu," tutupnya. (Ran)