Dua Strategi Jitu Pemerintah Untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 15 Januari 2024 21:45 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat menyampaikan pidato sambutan dalam acara "Roadshow Indonesia Emas" di Surabaya, Senin (15/1/2024) sore. (Foto: ANTARA)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat menyampaikan pidato sambutan dalam acara "Roadshow Indonesia Emas" di Surabaya, Senin (15/1/2024) sore. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan upaya pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

Ia menyampaikan ada dua strategi yang saat ini dijalankan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas, yaitu mempersiapkan program investasi untuk memperbanyak ketersediaan lapangan kerja dan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Dua poin tersebut menjadi penting, sebab jika tak dilakukan maka Indonesia dikhawatirkan kehilangan potensi dari bonus demografi,” ucap Bahlil saat sambutan dalam acara "Roadshow Indonesia Emas" di Surabaya, Senin (15/1).

Bahlil melanjutkan, Kementerian Investasi juga menerapkan skema blending atau penggabungan antara padat karya dan padat modal untuk menambah nilai investasi dalam negeri.

"Kalau hanya padat karya maka investasi tetap begini-begini saja dan tidak menghasilkan produk yang tinggi. Tetapi kalau teknologi tinggi itu padat modal, lapangan pekerjaan akan kurang juga," ucapnya.

"Tahun 2023 itu Insya Allah bisa mencapai Rp1.400 triliun, tetapi angka resmi nanti saya umumkan, kalau tahun 2024 target kami Rp1.600-Rp1.650 triliun," jelasnya.