Ini Strategi Anies Turunkan Impor Bahan Baku Farmasi Hingga 20% per Tahun

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 16 Januari 2024 14:30 WIB
Anies Rasyid Baswedan hadir secara virtual dalam acara Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa. (16/1). (Foto: ANTARA).
Anies Rasyid Baswedan hadir secara virtual dalam acara Dialog Nasional Komunitas Profesi dan Asosiasi Kesehatan (KOMPAK) dengan Capres dan Cawapres RI Tentang Pembangunan Kesehatan Indonesia di Jakarta, Selasa. (16/1). (Foto: ANTARA).

Jakarta, MI – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan menyebutkan 90% bahan baku farmasi dan alat kesehatan di Indonesia masih diimpor dari China dan India. Ia berkomitmen, akan menurunkan impor bahan baku obat hingga 20% per tahun jika terpilih sebagai presiden nantinya.  

“Harapannya setelah kita jalankan ini 5 tahun kita bisa menggantikan bahan baku obat impor dengan bahan baku dalam negeri selama itu bisa menyejahterakan masyarakat,” kata Anies dalam Dialog Nasional Pembangunan Kesehatan Indonesia, Selasa (16/1). 

Anies menguraikan langkah strategis untuk mencapai target tersebut yaitu dengan cara menambah menambah produsen bahan baku obat dan alat kesehatan yang berasal dari industri dalam negeri.

“Kita berencana menambah produsen bahan baku obat yang berasal dari industri dalam negeri karena saat ini kita masih bergantung pada impor,” ucapnya. 

Dia juga berkomitmen untuk memperkuat riset pengembangan obat, vaksin dan bahan medis dalam negeri, untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain.

Dia juga berjanji untuk memajukan industri farmasi dan alat kesehatan sebagai industri strategis nasional. Salah satu cara Anies untuk memajukan industri farmasi dan alat kesehatan adalah dengan memberikan insentif fiskal dan nonfiskal.