Capital Inflow RI Naik Rp 7,66 triliun, Investor Asing Incar Surat Berharga Negara

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 21 Januari 2024 09:49 WIB
Ilustrasi - Capital inflow. (Foto: ANTARA)
Ilustrasi - Capital inflow. (Foto: ANTARA)

Jakarta, MI - Bank Indonesia (BI) mencatat, pada periode 15-18 Januari terjadi capital inflow (modal asing msuk) sebesar Rp 7,66 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dibanding capital inflow pekan sebelumnya yaitu sebesar Rp 3,21 triliun.

Berdasarkan data bank sentral, aliran modal asing masuk ke seluruh instrumen pasar keuangan Republik Indonesia (RI). Investor asing banyak memburu surat berharga negara (SBN), dengan capital inflow sebesar Rp 5,52 triliun.

Dalam sepekan, aliran dana asing masuk ke pasar saham sebesar Rp 650 miliar dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp 1,50 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 15-18 Januari 2024, non residen di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 7,66 triliun," ujar Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Minggu (21/1).

Dengan demikian, berdasarkan data setelmen hingga 18 Januari 2024 (year to date/ytd), pada pasar SBN terjadi aliran modal asing masuk atau beli neto sebesar Rp 5,72 triliun. Lalu pada pasar saham, pada pasar saham juga terjadi aliran modal asing masuk sebesar Rp 9,83 triliun.

Aliran modal asing paling banyak masuk ke instrumen SRBI yang baru diluncurkan bank sentral pada tahun lalu. Tercatat nilai beli neto di instrumen SRBI sebesar Rp 13,67 triliun.

Seiring dengan masuknya dana asing pada perdagangan pekan ini, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 74,28 bps per 18 Januari 2024 dari sebelumnya di level 72,05 bps per 12 Januari 2024.

Sedangkan, untuk tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun tercatat naik ke level 6,69 persen, sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun naik ke level 4,142 persen.

 

 

Topik:

uang capital-inflow surat-berharga-negara sbn investor-asing obligasi