Faisal Basri: Harga Batu Bara 400 Dolar AS, Buat Pengusaha China 70 Dolar AS, Goblok Enggak?

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 7 Februari 2024 12:37 WIB
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri. (Foto: MI/Zefry - Tangkap Layar)

Jakarta, MI - Ekonom senior Institute for Development Economics and Finance (Indef) Faisal Basri, merasa sangat kesal dengan sikap pemerintah yang memberikan harga sangat murah terhadap penjualan bijih nikel dan batu bara kepada China.

“Pemerintah Indonesia mengenakan harga resmi (HPM) namanya harga patokan mineral, itu hanya 40 an dolar AS. Jadi Indonesia, eh China lu datang ke sini, lu kalo di China lu beli 80 dolar kan, bahan bakunya gue cuma kasi 40 dolar. Lu kan enggak bisa ekspansi lagi, di China pake tenaga Listrik batu bara,” ucap Faisal dalam Diskusi Publik Indef atas Debat Kelima Pilpres, Senin (5/2).

“Datang ke Indonesia, di gue bebas. Di China gak bisa polusi-polusian lagi, di Indonesia welcome, anda rusak itu Indonesia dari polusi dan segala macem karena anda sudah saya cap sebagai proyek strategis nasional,” tambahnya.

Dalam forum diskusi tersebut, Faisal juga membongkar harga batu bara yang dijual oleh pemerintah kepada pengusaha China.

“Harganya berapa? Adik-adik ada yang tahu? Harga batu bara 400 dolar AS, buat pengusaha China 70 dolar, goblok enggak?” tegasnya.

Selanjutnya, Faisal mengutarakan kekhawatirannya tentang masa depan Indonesia. Dia memprediksi, dalam kurun waktu 6 sampai 11 tahun kedepan nikel Indonesia akan habis karena telah dieksploitasi besar-besaran oleh pihak asing.

“Ya Allah, kalau adinda enggak paham ini khawatir saya. 10 tahun lagi anda mungkin mengalami punya mobil listrik, tapi nikelnya sudah habis. 6 sampai 11 tahun lagi nikelnya sudah habis karena di keruk gila-gilaan karena eksploitatif tadi,” ungkap Faisal.