Anies Sebut Ekonomi Indonesia Hanya Dikuasai oleh Segelintir Orang Kaya

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 11 Februari 2024 18:17 WIB
Calon presiden no urut 01 Anies Rasyid Baswedan. (Foto: MI/Zefry)
Calon presiden no urut 01 Anies Rasyid Baswedan. (Foto: MI/Zefry)

Jakarta, MI - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan menegaskan komitmen dalam membuat pemerataan ekonomi Indonesia. Menurut catatannya, ekonomi Indonesia saat ini masih dikuasai oleh segelintir kelompok kaya saja.

"Beberapa waktu yang lalu terdengar obrolan ruang-ruangan tertutup yang mengatakan bahwa beberapa orang menguasai sepertiga ekonomi Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya," kata Anies seperti dikutip Minggu (11/2).

"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan yang setara harus mendapatkan masa depan yang setara karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan," tambah Anies.

Anies menyadari, ada kubu-kubu yang ingin menjaga agar dominasi di bidang ekonomi itu terus berlanjut. Bersama dengan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, dirinya tak ingin mendiamkan hal tersebut langgeng begitu saja.

"Bila mereka melakukan kecurangan bila mereka tidak menjalankan yang adil maka kita siap untuk melawan. Kita tidak diamkan perlakuan yang tidak adil melenggangkan tanpa ditantang," tegas Anies.

Anies mengatakan, tak ada satupun yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang sombong kepada rakyatnya sendiri. Terlebih jadi negara yang pelit kepada rakyatnya.

"Kita tidak menginginkan negara yang sombong pada rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang pelit dengan rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang tega pada rakyatnya," ungkap Anies.

Indonesia, lanjut Anies, harus kembali menjadi negara yang mencintai dan melindungi rakyatnya. Menurut dia, negara seyogyanya harus mampu membantu rakyat tanpa pandang bulu.

"Negara yang membantu rakyatnya. Dan ketika negara membantu rakyat, maka negara membantu secara pamrih," pungkas Anies.