Soal Anggaran Makan Siang Gratis, Sri Mulyani: Enggak Ada yang On Top

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 26 Februari 2024 20:25 WIB
Menkeu Sri Mulyani (Foto: Dok MI)
Menkeu Sri Mulyani (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Keungan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati sudah memperhitungkan program unggulan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, makan siang gratis dengan estimasi defisit anggaran sekitar 2,45 persen hingga 2,8 persen pada tahun 2025.

"Semuanya harus sudah masuk di situ enggak ada yang on top. Jadi di dalam defisit sudah termasuk seluruh kebutuhan K/L dan berbagai komitmen," kata Sri Mulyani usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/2).

Meski begitu, penyusunan RKP dan RAPBN 2025 masih akan berjalan hingga tiga bulan ke depan. Sementara pada bulan depan, pemerintah akan fokus pada pagu indikatif dan program-program prioritas.

Hal itu dilakukan sembari menunggu hasil rekapitulasi suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2025 yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

"Ini proses masih berjalan tiga bulan ke depan ya dan bulan depan kita fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan nanti KPU memutuskan siapa pemerintahan nanti yang official," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa program makan siang gratis sejauh ini masih sebatas program paslon. Anggaran program makan siang gratis baru akan dihitung sebulan ke depan.

"Kan ini masih di dalam program. Kalau detail nanti lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif dari masing-masing K/L, nanti kita lihat dari eksisting program dengan apa yang akan masuk baru, dan nanti akan dihitung dalam sebulan ke depan," pungkasnya.