APBN 2025: Target Penerimaan Negara Rp3.005 Triliun

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 11 Desember 2024 08:32 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Repro)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan target penerimaan negara sebesar Rp3.005,1 triliun untuk tahun 2025, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, mayoritas penerimaan negara akan berasal dari sektor perpajakan, dengan target kontribusi Rp2.490,9 triliun. Sementara itu, pendapatan negara bukan pajak (PNBP) diproyeksikan mencapai Rp513,6 triliun, dan hibah menyumbang Rp0,6 triliun.

"PNBP akan mencapai Rp513,6 triliun dan hibah sebesar Rp0,6 triliun," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan, Selasa (10/12/2024).

Kenaikan penerimaan negara didorong oleh peningkatan pendapatan negara bukan pajak yang diproyeksikan naik dari Rp505,38 triliun pada 2024 menjadi Rp513,64 triliun pada 2025.

Sementara itu, pemerintah juga merencanakan belanja negara mencapai Rp3.621,3 triliun. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.701,4 triliun dan transfer ke daerah Rp919,9 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan program unggulan Prabowo telah diakomodir dalam APBN 2025. Program prioritas pembangunan tersebut a.l. Makan Bergizi Gratis, swasembada pangan dan energi, pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial.

Dari total belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun, sektor pendidikan mendapatkan alokasi tertinggi, yaitu Rp724,3 triliun.

"Ini adalah belanja tertinggi fungsi pendidikan di APBN kita. Untuk kesehatan Rp218,5 triliun, perlindungan sosial mencapai Rp503,2 triliun, dan ketahanan pangan mencapai Rp144,6 triliun," tuturnya.

Selanjutnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan perekonomian desa.

"Program Makan Bergizi yang dialokasikan anggaran Rp71 triliun diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian di daerah dan terutama di desa-desa dalam rangka untuk menyuplai kebutuhan program Makan Bergizi," ungkap Sri Mulyani.

Topik:

apbn presiden-prabowo-subianto menkeu sri-mulyani