IHSG dan Rupiah Terpukul! Dua Sentimen Buruk Guncang Pasar


Jakarta, MI - Pasar saham Indonesia mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (25/2/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam sebesar 2,41 persen ke level 6.587,08, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah.
Analis Pasar Keuangan Gunawan Benjamin mengungkapkan bahwa anjloknya IHSG hari ini dipicu oleh dua faktor utama. Pertama, sentimen negatif dari pasar global menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS), yang memicu aksi jual di berbagai bursa saham Asia. Kedua, Morgan Stanley Capital International (MSCI) menurunkan peringkat saham Indonesia dari Equalweight (EW) menjadi Underweight (UW), yang semakin memperburuk sentimen pasar.
"Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Tanah Air turun menjadi Underweight (UW) dari sebelumnya Equalweight (EW). Aksi jual tak terbendung pada perdagangan hari ini, bahkan investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp3,47 triliun," ungkap Gunawan, Selasa (25/2/2025).
Gunawan menyampaikan, selama sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat menyentuh level terendah 6.576, dan level tertingginya 6.749. Tekanan yang terjadi pada pasar saham di Indonesia melampaui ekspektasi sebelumnya.
Tak hanya IHSG yang melemah. Namun, hari ini juga dibarengi dengan terdepresiasinya rupiah ke Rp16.340 per USD.
"Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi saat mata uang USD justru tidak diuntungkan dengan memburuknya imbal hasil US Treasury pada hari ini. Rupiah justru terseret arus pelemahan di pasar modal," jelas Gunawan.
Sementara itu, sejumlah sentimen negatif eksternal masih berpeluang untuk memburuk jelang rilis data penting dari AS di akhir pekan. Ditambah dengan minimnya sentimen positif dari Tanah Air.
"IHSG dan rupiah akan sangat bergantung pada dinamika pasar yang terjadi di pasar global," ucap Gunawan.
Topik:
indeks-harga-saham-gabungan rupiah-melemah