Dasco soal Kondisi PT PFN: Terjerat Utang dan Gaji Karyawan Belum Dibayar

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 14 Maret 2025 19:10 WIB
PT Produksi Film Negara (PFN) (Foto: Dok MI)
PT Produksi Film Negara (PFN) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama Komisi VI DPR RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gedung PT Produksi Film Negara (PFN) di Jakarta Timur pada Jumat (14/3/2025). Kunjungan ini menyoroti kondisi fasilitas perusahaan yang dianggap tidak layak dan membutuhkan perhatian serius.

Dalam sidak tersebut, Dasco dan rombongan didampingi oleh Direktur Utama PT PFN, Riefian Fajarsyah atau yang dikenal sebagai Ifan Seventeen.

Namun, Ifan baru tiba sekitar 40 menit setelah rombongan DPR sampai. Sidak diawali dengan office tour selama kurang lebih 20 menit, di mana para anggota DPR melihat langsung kondisi gedung dan fasilitas yang ada.

Setelah itu, Dasco menyampaikan pandangannya terhadap gedung PT PFN. Menurutnya, kondisinya cukup memprihatinkan terlebih juga gedungnya merupakan bangunan lama. Dia juga menyoroti studio film yang ada di sana. 

“Semuanya kurang, peralatan enggak ada sama sekali, studio ada yang bagus tapi banyak yang memprihatinkan. Sarana pendukung sangat minim,” jelasnya di Gedung PT PFN, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).

Menanggapi kondisi yang memprihatinkan tersebut, Ketua Harian Gerindra itu menyatakan bahwa Komisi VI DPR akan menggelar rapat dengan Kementerian BUMN serta memanggil pihak-pihak terkait. Langkah ini bertujuan untuk mencari solusi guna membangkitkan industri kreatif dan perfilman nasional melalui pembenahan PT PFN.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan sektor swasta, supaya perusahaan film negara dan industri kreatif film Indonesia bisa hidup dan berkembang maju.

Selain itu, seusai sidak juga ditemukan fakta bahwa PT PFN memiliki utang yang banyak, gaji karyawan tertunggak, hingga dana operasional dan produksi tersendat-sendat. 

“Kebanyakan itu adalah tunggakan-tunggakan di masa lalu, di jaman COVID, info vendor-vendor, utang pajak, utang PBB, dan beberapa hal lain, termasuk gaji yang tertunggak. Dan tadi kita dapat informasi kadang-kadang karyawan maupun direksi hanya mendapatkan gaji 40%, 70%, 30%, dan begitu,” papar Dasco. 

Di sisi lain, Direktur Utama PT PFN, Riefian Fajarsyah atau yang dikenal sebagai Ifan Seventeen, menilai kunjungan DPR ini bukan sebagai inspeksi mendadak, melainkan sebagai wujud kepedulian terhadap PFN.

“Jadi ini bentuknya sama sekali bukan sidak, ini bentuknya lebih ke perhatian. Akhirnya negara bisa hadir di PFN. Jadi ini hari yang bersejarah buat PFN,” tandasnya.

Topik:

pt-produksi-film-negara pfn dpr-ri sufmi-dasco-ahmad