Profitabilitas Telkom Menurun, JP Morgan Pangkas Rekomendasi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 19 Juni 2025 12:56 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) (Foto: Dok MI)
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Optimisme JP Morgan terhadap saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mulai meredup. 

JP Morgan memangkas target harga saham TLKM dari Rp4.200 menjadi Rp3.700, menyusul stagnasi profitabilitas dan tekanan kinerja operasional perseroan.

Dalam laporan riset terbarunya, tim analis JP Morgan yang terdiri dari Henry Wibowo dan Ranjan Sharma menyoroti laba bersih TLKM pada kuartal I/2025 yang hanya mencapai Rp5,7 triliun atau sekitar 21% dari estimasi laba tahunan. Margin laba bersih Telkom juga tergerus hingga tinggal 14%, terendah dalam lima tahun terakhir.

“Hal ini mencerminkan tekanan profitabilitas yang signifikan, terutama dari segmen mobile dan enterprise,” seperti dikutip dari riset tersebut, Rabu (18/6/2025). 

Telkomsel, anak usaha yang selama ini menjadi mesin utama laba TLKM, dinilai belum menunjukkan pertumbuhan signifikan. Average Revenue per User (ARPU) stagnan, sementara persaingan di segmen seluler tetap ketat. Di saat bersamaan, segmen enterprise belum menghasilkan margin yang sehat dan berkelanjutan.

JP Morgan memproyeksikan pendapatan TLKM Untuk tahun 2025, mencapai Rp158,3 triliun dan laba bersih Rp27,2 triliun. Namun, margin laba bersih diperkirakan tetap di kisaran 17%, lebih rendah dari era sebelumnya yang mencapai 18 hingga 20%. 

Return on equity (ROE) Telkom juga terus menyusut, dari 16,3% pada 2024 menjadi 15,7% di 2025 dan 15,5% di 2026.

Sementara itu, rasio pembayaran dividen TLKM sebesar 60%, diperkirakan menghasilkan dividend yield 4,1% untuk tahun buku 2025. Yield ini cenderung stagnan di kisaran 4,3% pada 2026 dan 4,5% di 2027. 

JP Morgan menegaskan rekomendasi “Neutral” untuk saham TLKM. Menurut analis, kontribusi sektor digital dan data center belum cukup kuat untuk menutup pelemahan dari segmen legacy seperti Telkomsel. 

Secara valuasi, saham TLKM saat ini diperdagangkan pada price-to-earnings (P/E) ratio sebesar 13,8 kali, mendekati rata-rata lima tahun terakhir di angka 14 kali, sehingga ruang untuk kenaikan valuasi (re-rating) dinilai terbatas.

Tak hanya JP Morgan, pandangan serupa juga datang dari broker lokal, Sucor Sekuritas. Perusahaan sekuritas tersebut menurunkan rekomendasi saham TLKM dari buy menjadi hold, dengan target harga terbaru ada di level Rp3.000/saham. 

Topik:

jp-morgan telkom-indonesia tlkm saham