Ekspor Minyak Sawit RI Anjlok 39 Persen pada April 2025

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 25 Juni 2025 10:37 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Kinerja ekspor minyak sawit Indonesia mengalami pukulan berat pada April 2025. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan total ekspor hanya mencapai 1,78 juta ton, anjlok 39,2 persen dibanding Maret yang mencapai 2,88 juta ton.

Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono, menyebut penurunan paling tajam terjadi pada ekspor produk olahan sawit.

"Penurunan terbesar terjadi pada produk olahan minyak sawit yang turun 41,7 persen menjadi 1,24 juta ton dari 2,13 juta ton," ujar Mukti, dilansir dari Xinhua pada Rabu (25/6/2025).

Tak hanya volume total, ekspor ke pasar utama juga melemah signifikan. Penurunan tercatat ke:

  • Uni Eropa: Turun 156.000 ton
  • India: Turun 155.000 ton
  • Amerika Serikat: Turun 113.000 ton

Secara tahunan, ekspor minyak sawit Januari-April 2025 turun 3,08 persen menjadi 9,42 juta ton, turun dari 9,71 juta ton pada periode yang sama tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan paling signifikan tercatat pada ekspor ke India, Uni Eropa, Tiongkok, dan Pakistan.

Nilai ekspor pada April 2025 juga menyusut 37 persen menjadi USD2,069 miliar, turun dari USD3,283 miliar di bulan sebelumnya.

Meski begitu, secara kumulatif sepanjang Januari hingga April 2025, nilai ekspor justru mengalami kenaikan 30,2 persen menjadi USD10,818 miliar, didorong oleh kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO).

Sementara itu, stok akhir April naik menjadi 3,05 juta ton, seiring dengan meningkatnya produksi CPO dan minyak inti sawit, seiring dengan penurunan konsumsi dalam negeri.

Topik:

sawit ekspor minyak-sawit