Usai Terkoreksi 2 Hari, Harga CPO Kembali Menguat


Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) akhirnya bangkit setelah melemah selama dua hari berturut-turut. Pada perdagangan Selasa (29/7/2025), harga CPO di Bursa Malaysia menguat 0,61% ke level MYR4.265 per ton.
Kebangkitan harga ini ditopang oleh dua faktor utama: pelemahan nilai tukar ringgit Malaysia serta kenaikan harga minyak kedelai di bursa Dalian. Kedua faktor tersebut membuat minyak sawit menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Tak hanya itu, permintaan dari India, importir minyak sawit terbesar di dunia juga diperkirakan terus meningkat menjelang perayaan Diwali pada pertengahan Oktober.
Menurut data Trading Economics, impor minyak sawit India pada Juni 2025 melesat ke posisi tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Lonjakan ini terjadi akibat stok dalam negeri yang menipis dan harga CPO yang relatif lebih murah dibandingkan minyak kedelai dan minyak bunga matahari.
Namun, tanda-tanda lemahnya ekspor membatasi penguatan lebih lanjut. Lembaga survei pengapalan mencatat bahwa pengiriman minyak sawit Malaysia pada periode 1–25 Juli turun antara 9,2 persen hingga 15,2 persen dibandingkan Juni.
Dari sisi pasokan, tekanan masih ada. Dewan Minyak Sawit Malaysia memperkirakan produksi bisa meningkat menjadi 19,5 juta ton pada 2025 dari 19,3 juta ton pada 2024, seiring membaiknya kondisi tenaga kerja.
Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian naik 0,05 persen, sementara kontrak minyak sawit turun 0,56 persen. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga terkoreksi 0,54 persen.
Minyak sawit cenderung mengikuti pergerakan harga minyak nabati pesaingnya karena bersaing dalam pasar minyak nabati global.
Harga minyak mentah juga terus menunjukkan tren penguatan, didorong oleh optimisme pasar terhadap peningkatan aktivitas ekonomi.
Optimisme ini muncul setelah tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, peluang terciptanya gencatan tarif antara AS dan China, serta tenggat waktu yang lebih ketat dari Presiden Donald Trump kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Kenaikan harga minyak mentah ini juga memberikan daya tarik tambahan bagi minyak sawit sebagai alternatif bahan baku biodiesel.
Di sisi perdagangan, Menteri Perdagangan AS, Lutnick, mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump kemungkinan besar akan memperpanjang jeda tarif dengan China selama 90 hari. Langkah ini membuka jalan bagi pertemuan antara Trump dan Xi Jinping akhir tahun ini.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo