Telkom Konsisten Pertahankan Investasi di GOTO


Jakarta, MI - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan tak akan mengubah haluan terkait investasinya di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Raksasa telekomunikasi pelat merah ini memilih mempertahankan porsi kepemilikan di GOTO untuk jangka panjang sebagai bentuk synergy value.
Investasi Telkom di GOTO dilakukan melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 Juni 2025, Telkomsel menilai nilai wajar investasinya di GOTO menggunakan level 1, mengacu pada harga pasar saham GOTO yang masing-masing tercatat Rp58 per saham dan Rp50 per saham.
Jumlah kerugian yang belum terealisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2025 dan 2024 masing-masing sebesar Rp 285 miliar dan Rp 854 miliar.
“Nilai ini disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian,” demikian bunyi laporan keuangan Telkom, dikutip Rabu (13/8/2025).
Meski membukukan kerugian belum terealisasi, SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom, Ahmad Reza menegaskan bahwa Telkom tidak memiliki rencana melepas kepemilikannya di GOTO dalam waktu dekat.
“Kami sudah sampaikan dari awal terkait investasi di GOTO itu berdasarkan synergy value yang diangkat. Jadi, mulai dari call-masking sampai lain-lainnya itu sudah pasti ada nilainya. Kedua, jumlah pengguna baik pengemudi maupun mitra GOTO juga terus meningkat. Jadi, kalau ditanya, (kerugian) ini masih unrealized,” tutur Reza, belum lama ini.
Reza menambahkan, sejak awal sikap Telkom terhadap GOTO konsisten, yakni mendorong synergy value. Bahkan, ke depan, Telkom lebih optimistis untuk dapat mempererat kerja sama dengan GOTO dari sisi produk-produk turunannya.
Maka dari itu, lanjut Reza, untuk sekarang Telkom fokus mencermati penggunaan data di GOTO yang sudah berjalan cukup baik. “Jadi, bukan maksud tendensi kami akan jual (saham) sekarang atau tidak. Tapi, lebih ke arah long term investment. Kita bicara soal synergy value,” tandasnya.
Sementara itu, AVP External Communication Telkom Sabri Rasyid menegaskan bahwa PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Tbk terus menjalankan misi utamanya meningkatkan digitalisasi di Indonesia dengan meluncurkan serangkaian investasi strategis jangka panjang. "Termasuk dalam hal ini kemitraan dengan GoTo yang bertujuan menciptakan sinergi berkelanjutan antar ekosistem digital untuk mendorong kemajuan teknologi nasional," kata Sabri kepada Monitorindonesia.com, Kamis (14/8/2025).
Unlocking Value dan Target Harga Saham TLKM
Grup Telkom kini memusatkan strategi pada unlocking value melalui strategi pemisahan (spin off) unit bisnis dan perampingan (streamlining) anak usaha dengan tujuan untuk meningkatkan monetisasi atau utilisasi aset.
Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai langkah streamlining yang ditempuh TLKM pada dasarnya bertujuan meningkatkan efisiensi sekaligus memfokuskan perusahaan pada segmen bisnis dengan margin lebih tinggi.
“Dengan proses dan struktur yang lebih sederhana, biaya operasional berpotensi lebih efisien sehingga dapat berdampak positif terhadap margin perusahaan,” ujar Ekky pada Rabu (13/8/2025).
Namun, keberhasilan inisiatif tersebut dinilai sangat bergantung pada eksekusi. Ekky menilai, proses konsolidasi anak usaha kerap memerlukan waktu dan biaya, sementara sinergi yang diharapkan tidak selalu langsung terlihat pada kinerja keuangan.
Oleh karena itu, ia mengimbau para investor untuk mencermati perkembangan implementasi dan pencapaian target efisiensi yang ditetapkan perseroan.
“Dari sisi teknikal, TLKM saat ini berada dalam tren strong bullish dan telah mencapai area resistance di sekitar Rp 3.400. Jika momentum positif dan katalis dari streamlining terus terjaga, potensi arah kenaikan berikutnya berada di kisaran Rp 3.800–Rp 4.000,” imbuh Ekky.
Topik:
pt-telkom-indonesia-tbk tlkm goto sahamBerita Sebelumnya
Harga CPO Tembus Rekor 4 Bulan, Reli 4 Hari Beruntun
Berita Selanjutnya
Telkom Fokus Empat Bisnis Inti, AI jadi Kunci Pertumbuhan
Berita Terkait

Kejagung Terus Dalami Dugaan Keterlibatan GoTo di Korupsi Chromebook Rp 1,98 T
12 Oktober 2025 00:24 WIB

Menkeu Purbaya: Banyak Penggoreng di Pasar Saham, tetapi Sedikit yang Dihukum
11 Oktober 2025 23:08 WIB