Anggaran BGN di 2026 Tembus Rp268 T, Ini Rinciannya

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 9 September 2025 08:16 WIB
Makan Bergizi Gratis (Foto: Dok MI)
Makan Bergizi Gratis (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Badan Gizi Nasional (BGN) mendapat tambahan anggaran dalam APBN 2026. Dari semula hanya Rp217,86 triliun, alokasi dana untuk lembaga ini ditambah Rp50,1 triliun sehingga total pagu anggarannya kini menembus Rp268 triliun.

Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan, tambahan tersebut baru diputuskan pemerintah setelah pembahasan bersama DPR.

“Awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp217 triliun dengan keluarnya pagu anggaran ada tambahan 50 T sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp268 triliun,” ujar Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/9/2025).

Dari tambahan anggaran tersebut, sekitar Rp34,49 triliun akan difokuskan untuk bantuan pangan bergizi bagi anak sekolah. Kemudian, Rp3,18 triliun untuk ibu hamil, menyusui, dan balita. 

Lebih lanjut, sisanya digunakan untuk belanja pegawai (Rp3,96 triliun), digitalisasi MBG (Rp3,15 triliun), koordinasi penyaluran termasuk gaji akuntan, ahli gizi, dan pelatihan penjamah makan (Rp3,88 triliun), serta pos pemantauan dan pengawasan sebesar Rp700 miliar.

“Tambahan anggaran BGN tahun ini secara dominan diarahkan untuk Program Bantuan Pangan Bergizi, sekitar 75% dari total anggaran tambahan, khususnya bagi anak sekolah serta kelompok rentan,” jelas Dadan.

Kasus Keracunan

Meski anggaran pengawasan dan koordinasi ditingkatkan, kasus keracunan MBG justru semakin sering dilaporkan. Sejak awal Agustus 2025, Bloomberg Technoz mencatat sedikitnya tiga insiden besar:

  1. Kabupaten Lebong, Bengkulu – 467 siswa keracunan hingga BGN menghentikan sementara program MBG di SPPG setempat.
  2. Kabupaten OKI, Sumatera Selatan – 80 siswa SD dan SMP mengalami gejala keracunan dan harus mendapat perawatan.
  3. Beberapa daerah lain, seperti di Sleman, Sragen, dan Lampung juga melaporkan puluhan hingga ratusan siswa terdampak, sebagian dikonfirmasi terpapar bakteri E. coli dan Staphylococcus dari sampel makanan.

BGN mengklaim telah berkoordinasi dengan BPOM, kepolisian, dan pemerintah daerah untuk menelusuri penyebab kasus-kasus tersebut, namun hasil investigasi belum dipublikasikan secara terbuka.

BGN mencatat 95,4% dari total pagu anggaran 2026, yakni sekitar Rp255,5 triliun, akan difokuskan pada program pemenuhan gizi nasional. Sementara itu, sisanya 4,6% atau sekitar Rp12,4 triliun, dialokasikan untuk program dukungan manajemen.

Besarnya porsi anggaran yang diarahkan ke program MBG memunculkan sorotan terkait efektivitas pengawasan di lapangan. 

Meski tersedia dana tambahan sebesar Rp700 miliar untuk fungsi pengawasan, sejumlah kasus yang berulang menunjukkan masih adanya tantangan serius dalam menjaga standar kualitas makanan serta kesiapan SPPG.

Topik:

badan-gizi-nasional makan-bergizi-gratis anggaran