Harga CPO Melemah Dua Pekan Beruntun


Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan lalu. Sepanjang pekan, pergerakan harga komoditas andalan ekspor Indonesia dan Malaysia ini juga masih lesu.
Pada Jumat (19/9/2025), harga kontrak CPO di Bursa Malaysia untuk pengiriman Desember ditutup di level MYR 4.424/ton, terkoreksi 0,25% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Secara mingguan, harga CPO juga mencatat penurunan 0,47% point-to-point, sekaligus menjadi koreksi dua pekan beruntun.
Harapan akan melimpahnya pasokan kedelai menjadi faktor yang menekan harga CPO. Brasil sendiri memproyeksikan produksi kedelai pada musim terbaru bisa mendekati 178 juta ton.
Sentimen ini ikut menyeret harga minyak kedelai. Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (AS) tercatat melemah 0,13%.
Saat harga minyak kedelai makin murah, maka keuntungan menggunakan CPO akan berkurang. Sebab, kedua komoditas ini bisa saling menggantikan.
Perkembangan nilai tukar ringgit juga menjadi sentimen negatif bagi harga CPO. Dalam sebulan terakhir, mata uang Negeri Harimau Malaya menguat 0,45% terhadap dolar AS.
CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Apresiasi mata uang ini akan membuat kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.
Secara teknikal dalam kerangka waktu mingguan (weekly time frame), harga CPO masih berada di zona bullish. Hal ini terlihat dari indikator Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 58, di mana posisi di atas 50 menandakan tren bullish.
Namun demikian, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh level 73, yang berarti memasuki area jenuh beli (overbought).
Dengan kondisi ini, pergerakan harga CPO pekan ini diperkirakan akan cenderung sideways. Level resisten terdekat berada di MYR 4.448/ton, bertepatan dengan Moving Average (MA) 5. Jika level ini mampu ditembus, harga CPO berpotensi melanjutkan kenaikan dengan target optimistis di MYR 4.637/ton.
Sementara itu, support terdekat berada di MYR 4.380/ton. Jika level ini terlewati ke bawah, harga CPO berisiko terkoreksi lebih dalam dengan target pesimistis di MYR 4.253/ton.
Topik:
minyak-sawit-mentah harga-cpo