Bos Danantara Buka Suara soal Wacana Merger GoTo-Grab

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 26 November 2025 16:48 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Repro)
Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Repro)

Jakarta, MI - Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani memberikan tanggapan mengenai isu merger dua raksasa aplikasi transportasi dan layanan digital, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab.

Rosan tidak menjelaskan secara detail apakah Danantara terlibat dalam proses merger tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu proses berjalan antara kedua perusahaan.

"Mereka sedang berjalan dulu ya, biarkan dulu itu berjalan lah," kata Rosan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, dikutip Rabu (26/11/2025).

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya sempat menyinggung keterlibatan Danantara dalam proses rencana penggabungan GoTo dan Grab.

Meski demikian, Prasetyo belum menjelaskan secara rinci peran pengelola investasi BUMN itu. Sebagai catatan, Telkom dan anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular Indonesia (Telkomsel), berinvestasi sekitar Rp6,4 triliun untuk memiliki saham GoTo.

"Danantara juga ikut terlibat di situ karena ada proses korporasinya juga yang menjadi bagian dari yang dibicarakan gitu. Makanya minta tolong sabar dulu," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025) lalu.

Adapun kabar mengenai rencana Grab Holdings Ltd, perusahaan teknologi asal Singapura, untuk mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk telah mencuat sejak beberapa waktu lalu.

Reuters melaporkan, Grab berupaya mencapai kesepakatan akuisisi GoTo pada kuartal kedua tahun ini. Namun, pada Juni lalu, rencana tersebut tersendat akibat kendala regulasi dari pemerintah Indonesia.

Tiga sumber Reuters yang mengetahui pembahasan itu mengungkapkan bahwa hambatan regulasi tersebut menimbulkan ketidakpastian mengenai kelanjutan potensi merger antara dua perusahaan besar di sektor transportasi dan layanan antar makanan di Asia Tenggara itu.

Pemerintah Indonesia dikabarkan telah mengajukan sejumlah persyaratan agar rencana merger ini bisa berjalan.

Topik:

danantara merger grab-goto