Penyebaran Wabah Covid-19 di Australia Mengkhawatirkan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 11 Agustus 2021 02:30 WIB
Monitorindonesia.com - Negara bagian Victoria, Australia melaporkan adanya kenaikan jumlah kasus baru Covid-19 pada Selasa (10/08/2021), yang memicu perpanjangan lockdown di Melbourne karena pemerintah masih bertarung untuk menekan penyebaran Covid-19 varian Delta. Pemerintah pusat mencatat adanya 20 kasus baru naik dari 11 kasus sehari sebelumnya dan menambah puluhan tempat baru untuk daftar tempat penyebaran virus di Melbourne termasuk cafe, supermarket dan SPBU. Sejalan dengan trend saat ini dan kekhawatiran pemerintah, 15 kasus terinfeksi pada saat berkumpul. Petugas kesehatan telah mengatakan jumlah orang yang di tempat umum pada saat terinfeksi Covid-19 harus ditutup sebelum lockdown di Sydney dan Melbourne dicabut. Lockdown Melbourne saat ini dijadwalkan akan berakhir pada Kamis (12/08/2021) sementara di Sydney akan dicabut pada akhir bulan ini. Pemerintah New South Wales memperketat aturan tetap di rumah termasuk dua wilayah dekat perbatasan Queensland, Byron Bay dan Tamworth, pada Senin malam (09/08/2021) setelah kunjungan orang yang terinfeksi Covid-19 dari kota tersebut. Dengan jumlah kasus hanya sekitar 36.600 lebih dan 939 kematian akibat Covid-19, Australia telah menangani pandemi ini jauh lebih baik daripada banyak negara lainnya. Tetapi penyebaran Covid-19 varian Delta yang cepat telah menciptakan kekacauan akan rencana pembukaan kembali Australia. Para pakar ekonomi mengharapkan lockdown di dua kota terbesar telah berujung dengan USD 1,5 triliun memasuki resesi kedua dalam beberapa tahun. “Ada banyak tantangan besar untuk sektor perekonomian, tetapi saya minta semua orang untuk tetap yakin dan optimis dan untuk menyadari akan ada cahaya diujung terowongan ini,” kementerian kekayaan negara, Josh frydenberg mengatakan kepada penyiar Seven News, Selasa (10/08/2021).[Yohana RJ]   Sumber: Reuters

Topik:

Covid Australia