Denda Pelanggaran Lockdown Sydney Meningkat 5 Kali Lipat

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 14 Agustus 2021 15:18 WIB
Monitorindonesia.com - Pemerintah New South Wales telah menaikkan denda pelanggaran aturan lockdown di Sydney dan wilayah lain negara bagian itu. Denda pelanggaran sebesar A$1.000 dinaikkan tajam hingga A$5.000. "Kami harus menerima bahwa ini adalah situasi terburuk yang dialami New South Wales sejak hari pertama. Dan juga disesalkan, karena itu, situasi terburuk yang pernah dialami Australia," kata Perdana Menteri negara bagian Gladys Berejiklian dalam konferensi pers, seperti dilasir Reuters, Sabtu (14/8/2021). Infeksi menular lokal hari ini (14/8/2021) melonjak dengan rekor 466 kasus selama 24 jam terkahir, melampaui tertinggi harian sebelumnya 390. Empat kematian dicatat pada hari ini, menjadikan total kematian negara bagian itu menjadi 42. Semakin tidak mungkin Sydney akan mengakhiri lockdown seperti yang direncanakan pada pada 28 Agustus 2021 . Pihak berwenang telah berbicara tentang pelonggaran beberapa pembatasan jika cukup banyak orang yang divaksinasi dan jumlah kasus turun. "Kami akan melewati ini, tetapi September dan Oktober akan sangat sulit," kata Berejiklian. "Ini benar-benar perang, dan kami tahu kami telah berperang selama beberapa waktu, tetapi tidak pernah sampai sejauh ini." sambungnya. Berejiklian menyebut, ratusan personel pertahanan tambahan akan dikerahkan minggu depan ke Sydney untuk membantu menegakkan lockdown, sebab pihak berwenang sangat khawatir tentang penyebaran virus ke beberapa kota regional.

Topik:

Australia Lockdown Sydney