Inggris Tampung 20 Ribu Pengungsi Afghanistan dengan Tempat Tinggal Baru

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 18 Agustus 2021 12:14 WIB
Monitorindonesia.com - Inggris akan menyambut 20.000 warga Afghanistan di bawah program pemukiman baru yang akan memprioritaskan perempuan, anak perempuan dan golongan minoritas lainnya yang dianggap paling berisiko di bawah pemerintahan Taliban. Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (18/8/2021), hal tersebut bertujuan untuk menghindari pelanggaran hak asasi manusia dan perlakuan tidak manusiawi oleh Taliban. Inggris akan menawarkan rute yang aman dan legal ke Inggris. Sekitar 5.000 orang diperkirakan akan tiba di Inggris pada tahun pertama. "terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja dengan kami untuk membuat Afghanistan menjadi tempat yang lebih baik selama 20 tahun terakhir dan banyak dari mereka, terutama wanita, sekarang sangat membutuhkan bantuan kami," kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Parlemen Inggris akan duduk pada hari ini (18/8/2021) untuk membahas situasi di Afghanistan. “Saya ingin memastikan bahwa sebagai bangsa, kami melakukan segala yang mungkin untuk memberikan dukungan kepada Afghanistan yang paling rentan melarikan diri sehingga mereka dapat memulai hidup baru dengan aman di Inggris,” kata Mendagri Inggris Priti Patel. “Skema Pemukiman Kembali Warga Afghanistan akan menyelamatkan nyawa.” sambungnya. Komunitas internasional sedang mencari cara untuk merespons setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. Kelompok itu mengatakan akan menghormati perempuan, tetapi banyak yang khawatir hak-hak perempuan akan segera terungkap. Inggris telah merencanakan untuk merelokasi 5.000 orang sebagai bagian dari Kebijakan Relokasi dan Bantuan Afghanistan, yang dirancang untuk membantu pegawai pemerintah Inggris saat ini dan sebelumnya. Lebih dari 2.000 mantan staf Afghanistan dan keluarga mereka telah melakukan perjalanan ke Inggris di bawah skema tersebut sejak akhir Juni 2021. Skema baru ini mencontoh program pemukiman kembali Suriah yang dibuat oleh mantan Perdana Menteri David Cameron pada tahun 2014, di mana lebih dari 20.000 pengungsi telah pindah ke Inggris hingga Februari tahun ini, kata The Times.

Topik:

Inggris Taliban Afghanistan