Dipanggil AS, DK PBB Diminta Beri Sanksi ke Korut

wisnu
wisnu
Diperbarui 10 Mei 2022 10:30 WIB
Jakarta, MI - Dewan Keamanan(DK) PBB dijadwalkan akan bertemu Amerika Serikat untuk membahas peluncuran rudal Korea Utara baru-baru ini. Kemungkinan besar, Pemerintah AS berupaya mendorong dewan beranggotakan 15 negara itu untuk memperkuat sanksi terhadap Korut. Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan, pihaknya menginginkan agar DK-PBB menggelar pemungutan suara pada Mei untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Korut. Langkah yang ditempuh AS itu tampaknya bakal berat dilakukan. Pasalnya dua negara pemegang hak veto China dan Rusia telah memberi sinyal akan menentang tindakan itu. Korut sendiri telah menjadi target sanksi PBB sejak 2006. Sanksi tersebut telah ditingkatkan dalam beberapa tahun terakhir oleh DK-PBB dalam rangka memangkas pendanaan Korut bagi program senjata nuklir dan rudal balistiknya. Namun, negara Asia yang terisolasi itu berhasil menghindari sejumlah sanksi PBB. Tapi demikian, Pemimpin Korut Kim Jong Un bulan lalu berjanji akan mempercepat pengembangan senjata nuklir di negaranya. Itu dibuktikan Kim Jong Un, di mana Korut telah menembakkan sebuah rudal balistik dari kapal selam pada Sabtu (7/5). Langkah terbaru Korut itu merupakan serangkaian pelarangan DK PBB.