Rusia Ledakkan Jembatan Sievierdonetsk, Jalur Evakuasi Terputus

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 13 Juni 2022 21:28 WIB
Jakarta, MI - Pasukan Rusia meledakkan sebuah jembatan penghubung kota Sievierodonetsk di Ukraina sehingga memotong rute evakuasi bagi warga sipil, kata pejabat setempat kemarin. Sievierodonetsk dalam beberapa hari terakhir menjadi pusat pertempuran untuk menguasai wilayah Donbas timur Ukraina. Beberapa bagian kota telah dihancurkan dalam beberapa pertempuran paling berdarah sejak Kremlin melancarkan invasi pada 24 Februari. "Tujuan taktis utama dari penjajah tidak berubah: mereka menekan di Sievierodonetsk. Pertempuran sengit sedang berlangsung di sana," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam pidato video malamnya. Dia menambahkan bahwa militer Rusia sedang mencoba untuk mengerahkan pasukan cadangan. Pasukanke Donbas, pasukan Ukraina dan Rusia masih bertempur di jalan-jalan di sana, kata gubernur provinsi Luhansk, Serhiy Gaidai seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (13/6). Pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar kota tetapi pasukan Ukraina tetap menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot tempat ratusan warga sipil berlindung. Tetapi Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donets Siverskyi yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk, kata Gaidai. Dia mengatakan yang tersisa hanya satu dari tiga jembatan. "Jika jembatan itu runtuh, kota itu benar-benar akan terputus. Tidak akan ada cara untuk meninggalkan Sievierodonetsk dengan kendaraan," kata Gaidai. Dia menambahkan bahwa tidak ada perjanjian gencatan senjata dan tidak ada koridor evakuasi yang disepakati. Sementara itu, kepala pemerintahan Sievierodonetsk mengatakan sedikit lebih dari sepertiga kota tetap di bawah kendali pasukan Ukraina, dengan sekitar dua pertiga di tangan Rusia. "(Pasukan) kami memegang garis pertahanan dengan kuat," kata Oleksandr Stryuk kepada TV nasional. Sedangkan di Lysychansk, serangan Rusia menewaskan seorang anak berusia enam tahun, kata Gaidai.

Topik:

Ukraina