Enam Warga Palestina Tewas, 21 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel

John Oktaveri
John Oktaveri
Diperbarui 25 Oktober 2022 15:53 WIB
Jakarta, MI - Sedikitnya enam warga Palestina tewas dan 21 terluka setelah pasukan Israel menyerbu beberapa daerah pendudukan di Tepi Barat, kata pejabat Palestina. Sejumlah besar tentara Israel menyerbu kota Nablus dan terlihat oleh pasukan keamanan Palestina dan pejuang bersenjata, menurut juru bicara gerakan Fatah Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lima warga Palestina tewas oleh tembakan Israel. Salah satu dari mereka yang tewas tidak bersenjata, kata pejabat kesehatan dan keamanan Palestina seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (25/10. Nama mereka adalah: Ali Khaled Antar, 26; Mishal Baghdadi, 27; Wadee al-Hawah, 31; Hamdi Qayyem, 30; dan Hamdi Mohamed Sharaf, 35. Kementerian itu kemudian melaporkan bahwa pemuda Palestina lainnya, Qusay al-Tamimi, tewas dalam konfrontasi dengan pasukan Israel di desa Nabi Saleh dekat kota Ramallah, rumah bagi markas besar Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki. Seorang juru bicara kementerian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Tamimi berusia 19 tahun. Akan tetapi, militer Israel hanya mengatakan bahwa pasukan mereka beroperasi di Nablus, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Presiden Palestina Mahmoud Abbas sedang membangun "kontak darurat untuk menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina" di Nablus, ujar juru bicaranya, Nabil Abu Rudeineh dalam sebuah pernyataan. Dia mengatakan bahwa semua itu akan memiliki konsekuensi yang berbahaya dan merusak. Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa tentara Israel mencegah kru medisnya memasuki lingkungan al-Qaryoun untuk mengevakuasi yang terluka. Sumber-sumber Palestina mengatakan penembak jitu Israel ditempatkan di atap rumah dan bangunan yang menghadap ke pusat kota Nablus dan menggunakan drone untuk menembakkan rudal. Sedangkan dalam perkembangan selanjutnya, pasukan Israel membom sebuah kendaraan sipil di daerah Ras al-Ain, yang mengakibatkan tewasnya seorang warga Palestina yang tubuhnya hangus sebelum tiba di Rumah Sakit Rafidia. Konfrontasi bersenjata terus berlanjut di dan sekitar Kota Tua Nablus di utara Tepi Barat yang diduduki, kata Nida Ibrahim dari Al Jazeera saat melaporkan dari Ramallah. Kami mendengar sumber-sumber lokal menyebut ini sebagai 'adegan dari neraka', katanya. Menurutnya, sejumlah besar pasukan Israel telah didorong ke dalam kota dan Nablus telah dikepung oleh pasukan Israel selama lebih dari dua minggu. “Kami melihat pasukan Israel menutup kota karena mereka mengatakan bahwa mereka tertarik untuk melacak kelompok yang menyebut dirinya Sarang Singa”, kata Ibrahim. Dia menambahkan bahwa kelompok itu baru-baru ini mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan seorang tentara Israel. Ibrahim Younes, koordinator media untuk Gerakan Pemuda Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kelompok Sarang Singa muncul dari pemuda di kota yang telah mengangkat senjata untuk mempertahankan kota dari serangan pasukan Israel. Kelompok itu kemudian menjadi lebih formal dan mengadopsi nama itu. “Untuk memahami perspektif pemuda Palestina di Tepi Barat, Anda harus melihat situasi di mana ada 800.000 pemukim yang secara ilegal menempati sebagian besar tanah di sana,” kata Younes. Pada bulan Mei, tentara Israel menembak dan membunuh jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh saat dia sedang bertugas di Jenin, wilayah di Tepi Barat yang diduduki. Abu Akleh mengenakan rompi pers dan berdiri dengan wartawan lain ketika dia ditembak mati dalam sebuah kasus yang telah digambarkan oleh banyak pihak sebagai pembunuhan yang ditargetkan oleh pasukan Israel.